HaiBunda

MENYUSUI

Vaksin Cacar Monyet atau Mpox Diuji untuk Bayi, Ibu Hamil dan Menyusui

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 04 Jul 2025 08:50 WIB
Ilustrasi Ibu Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/GOLFX
Jakarta -

Vaksin cacar monyet atau Mpox memang telah tersedia, Bunda. Namun, vaksin ini tidak bisa diberikan untuk bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Seiring berkembangnya zaman dan temuan kasus, vaksin untuk kelompok rentan akhirnya diuji oleh para ahli. Pada 26 Juni 2025, perusahaan bioteknologi Bavarian Nordic A/S mengumumkan dimulainya uji klinis pertama dari dua uji klinis yang dirancang untuk mendukung penggunaan vaksin cacar monyet MVA-BN® (JYNNEOS). Vaksin ini diperuntukkan untuk bayi di bawah usia dua tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Kedua studi atau uji klinis tersebut dilakukan di Republik Demokratik Kongo, di mana wabah Mpox masih ditemukan. Di tempat itu, ibu hamil dan bayi juga sangat rentan terhadap virus Mpox yang sering ditularkan melalui hubungan seksual.


"Penelitian baru ini akan mengisi kesenjangan dengan menyediakan data penting tentang penggunaan MVA-BN... yang juga dapat membantu mendukung perluasan agar mencakup populasi yang paling rentan," kata Presiden & CEO Bavarian Nordic, Paul Chaplin, dilansir laman Vax Before Travel.

Penelitian ini merupakan bagian dari proyek PregInPoxVac, yang mencakup uji coba fase 2 MVA-BN pada anak-anak berusia 2 hingga 11 tahun. Hasil utama dari uji coba ini diharapkan keluar pada kuartal ketiga tahun 2025.

Saat ini, vaksin jenis JYNNEOS telah ditawarkan secara komersial di Amerika Serikat (AS). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, mayoritas kasus Mpox jenis klade II masih ditemukan pada orang yang tidak mendapatkan vaksin atau hanya menerima satu dosis vaksin JYNNEOS.

Ibu menyusui terkena cacar air

CDC secara khusus merekomendasikan ibu menyusui untuk tidak memberikan ASI atau ASI perah ke anaknya bila terkena cacar air atau virus Mpox. Hal itu untuk memutus rantai penularan pada anak yang belum bisa mendapatkan vaksin.

"Pemberian ASI harus ditunda hingga kriteria terpenuhi, termasuk semua lesi telah sembuh, luka koreng telah terlepas, dan lapisan kulit baru yang utuh telah terbentuk. Ibu juga mungkin dapat melanjutkan pemberian ASI setelah berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan kapan ASI mereka aman untuk bayinya," tulis CDC dalam laman resminya.

Perlu diketahui, cacar monyet atau Mpox adaah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV). Melansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), penyakit cacar monyet ini dapat bersifat ringan, api juga bisa berkembang menjadi berat hingga menyebabkan kematian.

Awalnya, Mpox merupakan penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Namun saat ini, Mpox juga dapat menyebar dari manusia ke manusia, Bunda.

"Penularan Mpox dari hewan ke manusia terjadi melalui kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi, atau daging dan darahnya. Sedangkan, penularan Mpox dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, lewat sentuhan fisik, ciuman, oral, dan hubungan seksual," kata Kemenkes.

Penularan Mpox juga dapat terjadi bila seseorang menyentuh atau menghirup virus yang menempel pada barang-barang yang digunakan oleh pengidap cacar air.

Faktor risiko cacar air

Ada beberapa orang yang berisiko terkena cacar air atau Mpox, yakni:

  • Seseorang yang memiliki kontak rutin dan erat dengan hewan yang terinfeksi, termasuk penjaga dan tenaga kesehatan hewan.
  • Seseorang yang tinggal atau memiliki riwayat bepergian ke daerah dan negara yang rawan wabah mpox.
  • Bayi baru lahir, anak-anak, ibu hamil, lansia dan orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh (imunosupresan).
  • Orang-orang yang belum pernah mendapatkan vaksin cacar sejak kecil.
  • Orang-orang dengan perilaku seksual berisiko tinggi

Pencegahan cacar monyet selain vaksin

vaksin cacar dapat memberikan perlindungan pada seseorang agar terhindar dari virus Mpox. Selain vaksin, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini, seperti:

  1. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah menyentuh barang atau beraktivitas.
  2. Membersihkan barang-barang yang sering disentuh banyak orang dengan disinfektan
  3. Menggunakan masker bila berada di luar ruangan atau ruang publik.
  4. Menghindari kontak langsung dengan hewan yang sakit atau mendadak mati, serta orang yang mengalami gejala-gejala Mpox.
  5. Mengonsumsi makanan matang, seperti daging, untuk mencegah kontaminasi.
  6. Hindari perilaku seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan atau tidak menggunakan kondom.

Demikian berita terbaru tentang uji vaksin cacar monyet untuk bayi, ibu hamil dan ibu menyusui. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Catat Bun, Ini 3 Sumber Penularan Cacar Monyet

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Kebersamaan Indah Permatasari dan Sang Adik yang Curi Perhatian

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Memesona Zhou Ye, Pemeran Drama China Legend of the Female General

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Nola B3 Reunian Bareng Lusy Rahmawaty di Sydney, Sebut Sang Sahabat Tak Main Medsos

Mom's Life Annisa Karnesyia

Mengenal AI Psychosis, Ketika ChatGPT Bisa Memicu Gangguan Mental Penggunanya

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Benarkah Sering Buang Air jadi Ciri-ciri Hamil? Cek Faktanya

5 Potret Memesona Zhou Ye, Pemeran Drama China Legend of the Female General

Terpopuler: Potret Kebersamaan Indah Permatasari dan Sang Adik yang Curi Perhatian

Indra L Brugman Temukan Tas Peninggalan Mendiang Ibunda Berisikan Uang Puluhan Juta

Mengenal AI Psychosis, Ketika ChatGPT Bisa Memicu Gangguan Mental Penggunanya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK