Jessica Tanoesoedibjo membagikan kisah perjuangannya sebagai seorang ibu yang mengASIhi putrinya Julia Eden Sariaatmadja.  Jessica Tanoesoedibjo mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan karena mengalami produksi ASI yang sedikit, sehingga harus menambahkan susu formula.

"Kita tidak bisa menyusu eksklusif sampai kamu berusia 6 bulan. Itu benar-benar hal yang berat untuk aku terima, karena aku mengalami ASI sedikit dan harus menambah dengan susu formula," kata  Jessica Tanoesoedibjo dikutip dari akun Instagram @jessicatanoe.

Sempat sedih karena gagal ASI eksklusif

Jessica Tanoesoedibjo mengatakan bahwa ia sempat merasa gagal sebagai seorang ibu karena tidak mampu mencukupi kebutuhan ASI secara penuh untuk putrinya. Padahal berbagai usaha dilakukan Jessica agar ASI keluar melimpah. Mulai dari mengonsumsi suplemen, rutin makan daun katuk, pijat laktasi, mencoba berbagai jenis lactation cookies, hingga melakukan power pumping.

"Aku sudah melakukan segalanya: minum semua suplemen, makan daun katuk 3x sehari, pijat laktasi, coba berbagai macam cookies pelancar ASI, power pumping… tapi aku memang tidak pernah bisa memproduksi cukup," kata Jessica Tanoesoedibjo.

Namun segala usahanya yang telah dilakukan tampak sia-sia karena hasilnya tidak sesuai harapan. Jessica Tanoesoedibjo mengaku pernah menangis diam-diam karena merasa gagal sebagai ibu. Di tambah lagi dia tanpa sengaja menumpahkan ASI tengah malam  setelah lelah pumping. Rasa marah, sedih, hingga cemas sering datang setiap kali menghadapi tantangan dalam menyusui.

"Aku masih ingat saat aku menangis diam-diam sambil menyusuimu, merasa gagal sebagai ibu. Saat-saat aku begitu marah pada diriku sendiri karena menumpahkan ASI jam 3 pagi setelah power pumping. Rasa cemas saat kamu ketiduran di payudara dan tidak sempat mengosongkan sisi yang lain," tuturnya.

Di balik rasa sakit dan perjuangan mengASIhi, Jessica Tanoesoedibjo juga mengingat momen berharga ketika dia berhasil melewati sehari penuh tanpa tambahan susu formula. Bahkan Jesscia bangga saat bisa mencatat hasil pumping terbanyaknya, yakni 120 ml, meski angka itu terbilang kecil bagi sebagian orang.

"Aku ingat tersenyum lebar ketika menuliskan catatan hasil pumping terbanyakku: 120 ml untuk kedua sisi yang aku tahu mungkin tidak banyak dibandingkan ibu-ibu lain," tutur Jessica.

Menyusui di tempat umum

Tak hanya itu, Jessica Tanoesoedibjo juga berbagi pengalaman unik menyusui di berbagai tempat umum. Ia bahkan tidak menyangka bisa melakukannya dan terbiasa menyusui di tempat umum mulai dari dari gereja, pesawat selama 16 jam, bahkan di dalam lemari rumah mewah saat menghadiri pernikahan keluarganya.

"Aku tidak pernah membayangkan bisa menyusui di tempat umum (dengan nursing cover), tapi kamu membuatku berani mengatasi rasa malu itu. Seiring waktu kita pun menjadi ahli menyusui di mana saja," kata Jessica. 

"Aku pernah menyusuimu saat kamu dalam gendongan, di carseat, bahkan sepanjang penerbangan 16 jam. Aku menyusuimu saat makan malam keluarga, di gereja, bahkan di dalam lemari sebuah rumah mewah di sela-sela ganti baju di pernikahan tantenmu," imbuh Jessica Tanoesoedibjo. 

Meski sering merasa lelah dan sakit karena gigitan atau cakaran anak saat menyusu, Jessica Tanoesoedibjo memilih untuk tetap bertahan. Alasannya pun sederhana karena menyusui adalah hal yang paling menenangkan bagi Si Kecil. 

"Kalau saja kamu tidak begitu menyukai ASI Mama, mungkin aku sudah menyerah sejak lama. Tapi kamu menemukan begitu banyak kenyamanan saat menyusu, kadang itu satu-satunya hal yang bisa aku berikan," tutur Jessica. 

Bahkan saat Si Kecil sedang sakit, lelah dan mengantuk sampai tumbuh gigi, hal yang paling disukai putrinya untuk tetap nyaman adalah menyusu. Alasan itulah yang membuat Jessica tidak menyerah untuk terus memberikan ASI untuk putrinya meski ASI-nya tidak keluar banyak. 

"Saat kamu sakit, tumbuh gigi, lelah, mengantuk, atau hanya butuh ditenangkan. Jika tidak ada yang berhasil, menyusu selalu jadi jawabannya. Mungkin itu sebabnya aku berusaha begitu keras. Dan mungkin itu juga sebabnya sulit sekali bagiku untuk melepaskannya," kata Jessica. 

Kini, di usia Julia Eden Sariaatmadja yang hampir 22 bulan Jessica masih tetap menyusu. Jessica Tanoesoedibjo menganggap momen itu sebagai bentuk cinta dan pengorbanan seorang ibu untuk anaknya. 

Di akhir curhatannya, Jessica menyampaikan apresiasi untuk semua ibu yang rela memberikan diri demi anak-anaknya. Ia menekankan bahwa setiap perjuangan ibu, baik yang berhasil memberikan ASI eksklusif maupun yang tidak, tetaplah berharga.

"Aku tahu ASI-ku tidak banyak, apalagi sekarang, tapi apa pun yang masih ada, akan tetap aku berikan. Selamat Hari ASI Sedunia untuk semua Mama di luar sana. Untuk kita yang rela memberikan diri bagi anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita," kata Jessica Tanoesoedibjo. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!