HaiBunda

MENYUSUI

Kanker Payudara Meningkat pada Perempuan Usia 20-30 Th, Ini Penyebab Utamanya

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Rabu, 17 Sep 2025 08:50 WIB
Kanker Payudara Meningkat pada Perempuan Usia 20-30 Th, Ini Penyebab Utamanya/Foto: Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit paling ditakuti perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Data menunjukkan bahwa jumlah kasusnya terus tinggi, bahkan tidak sedikit yang baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut. Lebih mengkhawatirkan lagi, tren kasus kanker payudara juga mulai banyak ditemukan pada perempuan usia muda lho Bunda.

Dari yang awalnya menyerang perempuan di usia 40 tahun ke atas, ternyata sekarang tren itu mulai berubah. Data terbaru menunjukkan kasus kanker payudara juga meningkat pada kalangan muda, bahkan di usia 20–30 tahun.

Di usia segini, biasanya perempuan lagi semangat-semangatnya kuliah, bekerja, atau membangun rumah tangga. Tapi siapa sangka, kanker payudara bisa muncul lebih cepat. 


Yuk, kita kenali penyebabnya supaya bisa lebih waspada sejak dini Bunda.

Angka kasus kanker payudara di Indonesia

Dikutip dari data Globocan 2020, Indonesia mencatat sekitar 65.858 kasus kanker payudara baru, atau sekitar 16,6 persen dari seluruh kasus kanker. Angka kematiannya juga cukup tinggi, yakni mencapai 22.430 jiwa. Kanker payudara tercatat sebagai kanker dengan jumlah kasus terbanyak pada perempuan Indonesia.

Yang lebih memprihatinkan, 60–70 persen pasien kanker payudara di Indonesia baru datang berobat ketika sudah berada pada stadium lanjut (stadium III dan IV). Hal ini membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan peluang kesembuhan menurun drastis.

Kanker payudara pada usia muda

Meski identik dengan perempuan di atas usia 40 tahun, nyatanya kanker payudara kini juga banyak menyerang kelompok usia muda. Beberapa penelitian di rumah sakit besar di Indonesia menemukan bahwa pasien muda sering kali datang dengan kondisi yang lebih agresif dibanding pasien berusia lebih tua.

Sayangnya, hingga kini data nasional yang spesifik mengenai kasus kanker payudara di rentang usia 20–30 tahun masih terbatas. Namun tren ini sudah mulai mendapat perhatian karena gaya hidup modern, faktor genetik, dan pola makan diyakini ikut berperan dalam meningkatnya risiko pada kelompok usia produktif.

Dikutip dari data Global Burden and Attributable Risk Factors tahun 2019, angka kejadian kanker payudara pada wanita muda tercatat sekitar 11,54 per 100.000 wanita. Jumlah kasus pun meningkat tajam: dari sekitar 89 ribu kasus pada 1990menjadi 168 ribu kasus pada 2019 di seluruh dunia.

Artinya, meski angka pada kelompok muda relatif lebih kecil dibanding usia lanjut, tren peningkatannya cukup signifikan. Lebih mengkhawatirkan lagi, kanker payudara pada usia muda sering kali bersifat lebih agresif.

Tips Cegah Kanker Payudara/ Foto: HaiBunda/Mia

Penyebab utama kanker payudara di usia muda

Beberapa faktor yang dapat memicu munculnya kanker payudara lebih cepat, antara lain:

1. Faktor genetik

Kalau ada riwayat keluarga yang pernah kena kanker payudara, apalagi di usia muda, risikonya bisa lebih tinggi ya Bunda. Mutasi gen seperti BRCA1 dan BRCA2 juga jadi penyebab utama yang sering ditemukan.

2. Perubahan hormonal

Pubertas lebih awal, menunda punya anak, atau tidak menyusui bisa memengaruhi keseimbangan hormon Bunda. Semakin lama tubuh terpapar hormon estrogen, semakin besar pula risikonya.

3. Gaya hidup modern

Kurang olahraga, sering begadang, stres, hingga pola makan tinggi gula dan lemak bisa memicu pertumbuhan sel abnormal. Ditambah lagi kalau ada kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol.

4. Paparan lingkungan

Polusi udara, radiasi, hingga bahan kimia tertentu yang bisa mengganggu hormon juga diduga berperan dalam meningkatnya risiko kanker pada usia muda.

Pentingnya deteksi dini kanker payudara

Kabar baiknya, kanker payudara bisa memiliki peluang kesembuhan lebih tinggi bila ditemukan sejak awal. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting. Pemerintah bersama tenaga kesehatan mendorong perempuan untuk:

  • Sadari (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin setiap bulan.
  • Sadanis (Pemeriksaan Payudara Klinis) oleh tenaga kesehatan, minimal setahun sekali.
  • Segera memeriksakan diri jika ada benjolan, perubahan bentuk, atau rasa nyeri yang mencurigakan pada payudara.

Langkah pencegahan yang bisa Bunda lakukan

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Jangan Anggap Sepele! Ini 6 Ciri Kanker Payudara Stadium Awal & Pengobatannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pengakuan Putri Diana Terungkap: Tekanan Melahirkan dan Harapan Punya Anak Perempuan

Kehamilan Annisa Karnesyia

Ayudia & Dito Vakum dari Dunia Hiburan, Intip Bisnis Barunya Beternak Domba

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Anak yang Lahir dari Orang Tua Pintar Jadi Lebih Cerdas? Ini Jawaban Sains

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Tempat Wisata Mojokerto untuk Anak Liburan Seru dan Berkesan

Parenting Asri Ediyati

Pesona Evelyn Chrestella saat Hamil Anak Pertama, Banyak yang Puji Semakin Cantik

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sering Dikomentari soal Berat Badan, Audy Item Akui Sudah Lelah dan Sedih

10 Tempat Wisata Mojokerto untuk Anak Liburan Seru dan Berkesan

15 Orang Terpintar di Dunia yang Masih Hidup di 2025

Pengakuan Putri Diana Terungkap: Tekanan Melahirkan dan Harapan Punya Anak Perempuan

Cerita Taylor Chase Mantan Artis Nickelodeon, Dulu Bintang Kini Hidup Menggelandang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK