Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ternyata Genetik Bisa Memengaruhi Produksi ASI Bunda

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 16 Oct 2025 08:50 WIB

Ilustrasi menyusui
Ternyata Genetik Bisa Memengaruhi Produksi ASI Bunda/Foto: Getty Images/Graphicscoco
Daftar Isi
Jakarta -

Produksi ASI setiap Bunda mungkin berbeda satu sama lain. Adakalanya berlebih pada satu orang dan minim pada yang lainnya. Nah, ternyata aktanya genetik bisa memengaruhi produksi ASI Bunda, lho. Cari tahu lebih lanjut yuk, Bun.

Peran gen ternyata memiliki pengaruh penting pada produksi ASI seseorang. Berdasarkan penelitian terbaru, tiga gen telah diidentifikasi dan diketahui dapat memengaruhi pasokan ASI seorang perempuan ketika ia mencoba menyusui.

Produksi ASI dan genetik

Meskipun peran gen yang tepat belum jelas, temuan tersebut menjadi pembuka jalan bagi penelitian lebih lanjut di bidang produksi ASI. Dan, studi di masa mendatang tentunya dapat membantu dalam memahami, mendiagnosis, dan menangani kesulitan menyusui, tulis peneliti dalam laporan yang diterbitkan di Science Advances seperti dikutip dari laman Reuters.

Lebih lanjut, dalam sampel ASI segar yang disumbangkan sembilan ibu menyusui dengan produksi ASI rendah, tujuh ibu di antaranya memiliki produksi ASI tinggi, dan 14 ibu di antaranya dengan produksi ASI normal. Para peneliti menganalisis susunan genetik globules lemak susu dan sel-sel yang berasal dari lapisan saluran ASI.

Pada ibu yang produksi ASI-nya rendah dan tinggi diketahui memiliki perbedaan jenis sel dan kadar tiga gen yang disebut GLP1R, PLIN4, dan KLF10. 

Karena ASI menyalurkan bakteri baik ibu ke usus bayi, para peneliti juga ingin mengetahui apakah gen yang memengaruhi volume ASI juga akan mempengaruhi kesehatan dan keragaman bakteri usus bayi, yang berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh, metabolisme, dan sistem saraf.

Dari penelitian yang dilakukan, ternyata tingkat suplai ASI ibu tidak mempengaruhi bakteri usus bayi, atau mikrobioma, menurut temuan mereka. 

"Temuan ini semakin mendukung pesan bahwa individu dengan suplai ASI rendah harus didorong untuk melanjutkan pemberian ASI parsial guna mendukung perkembangan mikrobioma bayi yang sehat," kata para peneliti.

Infografis Menyusui LancarMenyusui Lancar/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Tips untuk meningkatkan pasokan ASI

Bayi dalam kesehariannya memang mendapatkan nutrisi dari ASI. Mereka setidaknya menyusu 8 sampai 12 kali atau lebih dalam 24 jam, atau setiap 2 hingga 3 jam. Menyusui lebih dari 12 kali dapat meningkatkan pasokan ASI. Karenanya, susui bayi setidaknya 15 menit pada setiap payudara tetapi jangan batasi waktu menyusui. 

Jika bayi tertidur setelah menyusu pada satu payudara, bangunkan mereka dan tawarkan payudara kedua. Bayi mungkin rewel sekali atau dua kali sehari. Pada saat-saat ini, biasanya ia ingin menyusu lebih sering selama beberapa jam sebelum merasa kenyang (cluster feeding). 

Agar bayi dapat terpenuhi semua nutrisinya dari kebutuhan ASI hariannya, Bunda bisa meningkatkan pasokan ASI melalui berbagai upaya berikut ini:

1. Menyusui lebih sering

Pastikan bayi diposisikan dan melekat dengan benar. Tawarkan kedua payudara setiap kali menyusui. Susui bayi setiap 2 jam di siang dan 3 hingga 4 jam di malam hari.

2. Memompa dengan pompa ASI double breast pump

Agar produksi ASI dan hasil ASI perah maksimal, gunakan pompa ASI elektrik ganda berkualitas baik untuk meningkatkan produksi ASI. Memompa setelah menyusyi memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI. 

3. Berikan pijatan pada payudara

Pijat payudara dengan lembut sebelum dan selama menyusui. Kompresi pada payudara selama menyusui dapat membantu mengurasi isi payudara. Gunakan teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan melancarkan aliran ASI.

4. Kontak kulit ke kulit

Berikan waktu kontak kulit ke kulit dengan bayi selama sekitar 20 menit setelah menyusui. Perawatan ini terbukti dapat meningkatkan suplai ASI seperti dikutip dari laman Uhhospitals.

5. Pompa segera setelah menyusui di siang hari

Istirahatlah di malam hari, tetapi jika bayi tidak menyusu, pompa ASI 1-2 kali di malam hari saat Bunda terbangun untuk menyusui. Beberapa ibu merasa mendapatkan lebih banyak ASI jika mereka memompa selama 5 menit, istirahat  5 menit, dan memompa lagi selama 10 menit. 

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda