Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ini Pentingnya Kehadiran & Peran Ayah saat Bunda Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 13 Nov 2025 08:50 WIB

Ilustrasi Melahirkan
Ini Pentingnya Kehadiran & Peran Ayah saat Bunda Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)/Foto: Getty Images/iStockphoto/SDI Productions
Jakarta -

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sangat direkomendasikan untuk dilakukan para ibu begitu bayi lahir dan keberadaan Ayah menjadi salah satu bentuk dukungan yang perlu diupayakan. Ini pentingnya kehadiran dan peran Ayah saat Bunda lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Sejak lahir, ASI memang jadi makanan utama dan terbaik nutrisinya untuk bayi. Karenanya, proses menyusui perlu segera dilakukan dengan permulaannya melalui Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, merekomendasikan menyusui sebagai cara terbaik dalam memberikan makan untuk bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Dalam hal ini, keluarga sebagai support system utama, utamanya pasangannya, dapat secara signifikan memberikan dukungan pada pasangannya saat menyusui.

Dalam skala global, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anggota keluarga seperti halnya pasangan, kerabat, nenek, dan lainnya tidak hanya memiliki pengaruh bagi busui untuk memulai dan melanjutkan menyusui tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap penghentian pemberian ASI dini. Dalam hal ini, pengetahuan dan sikap suami atau seorang Ayah sangat penting karena ia memiliki peran paling penting dalam membantu perempuan dalam mengasuh mengASIhi bayinya.

Lebih lanjut, peran Ayah juga sangat penting dalam sebuah keluarga mengingat persepsi pasangan atau istri tentang sikap ayah dapat mengubah kriteria subjektifnya tentang pemberian ASI eksklusif. 

Inisiatif di masa mendatang sebaiknya menyasar ibu baru dan pasangan mereka untuk melihat bagaimana mereka dapat memberikan bantuan yang paling bermanfaat bagi ibu baru. Fokus utama juga sebaiknya ditujukan pada pasangan baru menikah.

Sebab, kurangnya keterlibatan Ayah atau pasangan mungkin disebabkan oleh struktur hierarki dalam rumah tangga. Karena aspek tersebut, pasangan dapat secara signifikan memengaruhi pilihan istrinya untuk menyusui anaknya dengan benar. 

Peran Ayah juga dibutuhkan mengingat ada banyak tanggung jawab yang dijalani sebagai ibu baru mulai dari pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak yang sudah dewasa, menyiapkan makanan, mengenali tanda-tanda lapar bayi baru lahir, menyendawakan, dan mengganti popok bayi setelah menyusu. Semua faktor ini secara tidak langsung mendukung ibu dalam memulai dan menjalani proses menyusui.

Pentingnya IMD dan menyusui bayi sejak lahir

Menyusui merupakan pondasi penting untuk mendukung nutrisi bayi baru lahir seperti juga direkomendasikan WHO dan UNICEF yang menyarankan pemberian ASI sebagai satu-satunya metode pemberian makan bayi baru lahir karena manfaatnya yang banyak bagi ibu dan bayi.

Namun, di luar konteks tersebut, menyusui juga membutuhkan dukungan positif dari lingkar terdekat. Dengan dukungan support system yang kuat, menjadi faktor penting kesuksesan pemberian ASI. Termasuk dukungan dari pasangan atau Ayah.

Penting diketahui bahwa bayi yang disusui selama satu tahun pertama kehidupannya cenderung lebih kecil kemungkinannya untuk menderita alergi, obesitas, konstipasi, diare, dan penyakit lainnya di kemudian hari. Terdapat bukti juga bahwa menyusui dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan motorik anak serta mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.

Dengan pemberian IMD dan ASI eksklusif menjadi cara yang sangat baik untuk meningkatkan jumlah anak yang hidup hingga dewasa di seluruh dunia. ASI eksklusif merupakan pemberian ASI kepada bayi sejak lahir tanpa menambahkan nutrisi atau air lainnya. Karenanya, pemberian ASI perlu diinisiasi dan dipromosikan, serta kesadaran harus dibangun. 

Anggota keluarga, terutama suami, memaikan peran sentral dalam kualitas pemberian ASI kepada bayi. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, dalam skala global, bahwa anggota keluarga (seperti suami, istri, atau kakek-nenek ibu) tidak hanya secara langsung memengaruhi keinginan ibu untuk memulai dan melanjutkan menyusui, tetapi juga memainkan peran penting dalam penghentian dini pemberian ASI yang tepat pada periode awal setelah melahirkan.

Infografis empat peran ayah sebagai ASI booster BundaEmpat peran ayah sebagai ASI booster Bunda/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Apa peran Ayah dalam mensupport pasangannya memberikan ASI pada anaknya?

Meskipun tugas mengasuh anak terutama diemban oleh ibu, di sisi lain, para Ayah dapat meningkatkan asupan gizi secara eksponensial melalui pengetahuan dan dukungan mereka terhadap praktik pemberian ASI eksklusif seperti dikutip dari laman Cureus.

Selain itu, Ayah juga dapat meningkatkan potensi menyusui karena seorang Ayah yang berpendidikan memadai dapat mendukung istri atau pasangannya dan membantunya belajar lebih banyak tentang memulai dan melanjutkan menyusui. 

Peran lainnya yang cukup signifikan yakni para Ayah dalam membantu ibu mengasuh dan memberi makan bayi mereka di mana pengetahuan serta sikap mereka sangat krusial dalam hal ini. Lebih lanjut, karena peran Ayah dianggap paling penting dalam sebuah keluarga, pengamatan pasangan atau istri terhadap mentalitas Ayah berpotensi mengubah standar subjektifnya tentang pemberian ASI eksklusif.

Secara umum, tanggung jawab utama seorang Ayah yakni menjadi pendukung dan fasilitator dalam menyusui bayi. Hal terpenting lainnya, peran Ayah juga perlu mencakup berbagai hal seperti terlibat dalam pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak yang lebih besar, memperhatikan kesejahteraan pasangan, menyiapkan makanan, mengenali tanda-tanda lapar bayi, menyendawakan bayi, dan mengganti popok bayi setelah menyusu, semuanya harus menjadi bagian dari tanggung jawab seorang Ayah.

Pengetahuan seorang Ayah sangatlah penting tentang menyusui mendorongnya untuk mendukungnya. Sebab, dorongannya untuk menyusui meningkatkan kepercayaan diri ibu untuk memulainya. Pengalaman dan pengetahuan ibu sebelumnya juga mendorongnya untuk mulai dan terus menyusui anak-anaknya.

Dengan adanya dukungan menyusui yang tepat dari pasangan menjadi bagian penting untuk mendukung nutrisi bayi dan juga memengaruhi keputusan ibu baru dalam memulai, mempertahankan, atau menghentikan menyusui pada periode awal setelah melahirkan. 

Ingatlah bahwa peran dalam mengurus anak bukan semata-mata tanggung jawab ibu tetapi menjadi tugas bersama dengan pasangan. Sehingga, dukungan penuh dari pasangannya dapat menjadi dorongan positif bagi para ibu dalam praktik menyusui yang lebih baik. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda