Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kenali Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) untuk Kesehatan Bayi & Bunda

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 20 Aug 2025 08:50 WIB

Newborn baby in delivery room.Blurred Mother background giving birth to a baby and kiss her baby. Woman pregnant patient in a hospital. Parent and infant first moments of bonding.
Kenali Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) untuk Kesehatan Bayi & Bunda/Foto: Getty Images/BbenPhotographer
Daftar Isi
Jakarta -

Inisiasi menyusui dini sangat direkomendasikan sejak bayi lahir. Kenali pentingnya inisiasi menyusui dini (IMD) untuk kesehatan bayi dan Bunda lebih lanjut, yuk.

Praktik IMD memang memiliki banyak manfaat baik untuk ibu dan juga bayi. Upaya IMD ini menjadi salah satu cara untuk mendorong ibu secara luas agar bisa secara eksklusif menyusui bayi sejak melahirkan.

Apa itu inisiasi menyusui dini (IMD)?

IMD menjadi salah satu upaya yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia, WHO. Praktik ini merupakan inisiasi awal menyusui dalam waktu satu jam setelah kelahiran. 

Meskipun ini merupakan salah satu indikator inti untuk menilai praktik pemberian makan bayi dan anak, praktik ini sifatnya universal seperti dikutip dari laman WHO.

IMD penting diberikan dalam satu jam pertama setelah kelahiran karena dapat memberikan bayi kesempatan terbaik untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang mencapai potensi penuh mereka. 

WHO dan Unicef merekomendasikan agar anak-anak mulai mendapat menyusui dari ibunya dalam jam pertama kelahiran dan disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. Artinya, tidak ada makanan atau cairan lain yang diberikan, termasuk air.

Sejak usia 6 bulan, anak-anak harus mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI yang aman dan memadai sambil terus menyusui hingga dua tahun dan seterusnya seperti dikutip dari laman Unicef. 

5 Manfaat inisiasi menyusui dini bagi Bunda dan bayi

Ada banyak manfaat penting yang bisa didapat dari IMD bagi Bunda dan bayi. Berikut ini diantaranya ya, Bunda:

1. IMD sangat penting untuk mendukung kelangsungan hidup bayi baru lahir
2. Mendukung praktik menyusui jangka panjang
3. Meningkatkan perkembangan otak anak
4. Memberikan perlindungan terhadap kelebihan berat badan dan obesitas
5. Para ibu terlindungi dari risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan diabetes tipe 2 yang lebih rendah

Selain manfaat tersebut, bagi bayi dengan adanya IMD juga dapat memberikan mereka kehangatan dan ketenangan sehingga pernapasan serta detak jantung bayi menjadi teratur. Bayi dalam hal ini menerima kolostrum yang mengandung antibodi dan merupakan imunisasi pertama.

Selain itu, kolostrum juga mengandung faktor pertumbuhan yang membantu usus bayi berfungsi secara efektif sehingga mikroorganisme dan penyebab alergi lainnya lebih kecil kemungkinannya muncul seperti dikutip dari laman Biomedilab.

Sementara bagi ibu, IMD juga mendorong pelepasan oksitosin. Seperti diketahui bahwa oksitosin menyebabkan kontraksi rahim sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mencegah perdarahan. Oksitosin juga merangsang hormon lain yang membuat ibu  merasa aman dan nyaman sehingga ASI keluar dengan lancar.

3 Hal yang perlu dihindari saat inisiasi menyusui dini

Setelah mengetahui manfaat dari IMD, Bunda juga perlu mengetahui hal yang perlu dihindari saat melakukan inisiasi menyusui dini agar mendukung proses menyusu berjalan lancar. Berikut ini tiga hal di antaranya ya, Bunda:

1. Membedong bayi

Saat melakukan IMD, sebaiknya bayi tidak dalam keadaan dibedong ya, Bunda. Meskipun Bunda merasa khawatir bayi kedinginan, tetapi ada baiknya hal ini tidak dilakukan. Sebab, bedong dapat membuat ruang gerak bayi jadi terbatas dan membuat bayi tak bisa melakukan kontak langsung skin to skin ke ibu.

2. Membantu bayi menyusu

Saat proses IMD berlangsung, biarkan bayi mencari puting dengan kemampuannya sendiri dan Bunda hanya memantau prosesnya saja. Hindari mengangkat dan menyusui bayi dengan cara memasukkan puting Bunda ke mulut bayi untuk membiasakan mereka menyusu sendiri.

3. Tidak bersikap sabar

Proses IMD memang tidak berlangsung sebentar ya, Bunda. Bayi membutuhkan waktu menemukan puting Bunda dan bukan dalam hitungan menit. Jadi, bersikapkah sabar untuk mendukung proses IMD. Justru, Bunda perlu bersikap memberikan dukungan pada bayi untuk membantu kelangsungan IMD berjalan dengan baik.

10 Teknik IMD yang benar usai melahirkan

Mempraktikkan IMD dengan baik tentunya perlu didukung dengan langkah yang tepat ya, Bunda. Agar Bunda lebih bersahabat sebelum persalinan dengan IMD, simak berikut ini langkah-langkah inisiasi menyusui dini yang tepat:

1. Segera setelah bayi lahir dan diputuskan tidak memerlukan resusitasi, letakkan bayi di atas perut ibunya (bila caesar, bayi diletakkan di atas dada) dan keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali kedua tangannya.

Bau cairan amnion pada tangan bayi akan membantunya mencari puting ibu yang mempunyai bau yang sama. Maka agar baunya tetap ada, dada ibu juga tidak boleh dibersihkan. Mengeringkan tubuh bayi tidak perlu sampai menghilangkan verniks karena verniks dapat berfungsi sebagai penahan panas pada bayi.

2. Setelah tali pusat dipotong dan diikat, tengkurapkan bayi di atas perut ibu dengan kepala bayi menghadap ke arah kepala ibunya.

3. Kalau ruang bersalin dingin, berikan selimut yang akan menyelimuti ibu dan bayinya, dan kenakan topi pada kepala bayi.

4. Pengamatan oleh Windstrom, Righard dan Alade memperlihatkan bahwa bayi-bayi yang tidak mengalami sedasi mengikuti suatu pola perilaku prefeeding yang dapat diprediksi. Apabila bayi dibiarkan tengkurap di perut ibu, selama beberapa waktu bayi akan diam saja tetapi tetap waspada melihat ke sekelilingnya.

5. Setelah 12-44 menit bayi akan mulai bergerak dengan menendang, menggerakkan kaki, bahu dan lengannya. Stimulasi ini akan membantu uterus untuk berkontraksi. Meskipun kemampuan melihatnya terbatas, bayi dapat melihat areola mammae yang berwarna lebih gelap dan bergerak menuju ke sana. Bayi akan membentur-benturkan kepalanya ke dada ibu. Ini merupakan stimulasi yang menyerupai pijatan pada payudara ibu.

6. Bayi kemudian mencapai puting dengan mengandalkan indera penciuman dan dipandu oleh bau pada kedua tangannya. Bayi akan mengangkat kepala, mulai mengulum puting, dan mulai menyusu. Hal tersebut dapat tercapai antara 27 - 71 menit seperti dikutip dari laman IDAI.

7. Pada saat bayi siap untuk menyusu, menyusu pertama berlangsung sebentar, sekitar 15 menit, dan setelah selesai, selama 2-2,5 jam berikutnya tidak ada keinginan bayi untuk menyusu. Selama menyusu bayi akan mengkoordinasi gerakkan menghisap, menelan, dan bernapas.

8. Setelah usai tindakan inisiasi menyusu dini ini, baru tindakan asuhan keperawatan seperti menimbang, pemeriksaan antropometri lainnya, penyuntikan vitamin K1, dan pengolesan salep pada mata bayi dapat dilakukan.

9. Langkah berikutnya yang bisa dilakukan yakni menunda memandikan bayi kurang lebih 6 jam setelah lahir atau pada hari berikutnya. 

10. Serta, usahakan bayi tetap berada dalam jangkauan ibunya agar dapat disusukan sesuai keinginan bayi (rawat gabung).

Tetap semangat mengASIhi ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda