Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Perjuangan Ibu Memberi ASI untuk si Kecil yang Dirawat di NICU

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 16 Feb 2018 15:00 WIB

Walau kamu dirawat di NICU, bunda tetap berusaha memberimu ASI, Nak...
Foto: Thinkstock
Punya anak yang lahir prematur memang butuh perjuangan. Termasuk untuk urusan memberi ASI. Walaupun harus sering memompa ASI dan bolak-balik ke RS, demi si kecil, apapun akan bunda lakukan.

Ya, ini dia yang dilakukan seorang bunda sebut aja namanya Tracey, Bun. Si kecil yang dikasih nama Grace lahir sebulan sebelum tanggal perkiraan lahirnya. Perasaan Tracey sedih bukan main karena setelah anaknya lahir, dia nggak bisa merasakan yang umumnya dirasakan para ibu. Memeluk si kecil, menyusui langsung, menggenggam tangannya, itu semua harus tertunda dirasakan Tracey.

Grace lantas dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Karena paru-paru Grace belum berkembang sempurna maka dia harus pakai ventilator dan untuk makan pun harus melalui tube. Sedangkan Tracey, karena dia belum bisa menyusui Grace langsung maka dia harus memompa ASI-nya, tiap jam.

"Setiap jam saya memompa ASI. Dalam perjalanan bolak-balik ke RS saya sempatkan memompa ASI. Saya terbangun setiap saat karena memang dengan cara inilah saya bisa menjaga supply ASI. Melelahkan memang, tapi saya akan melakukannya demi anak saya," kata Tracey kepada Pop Sugar.

Di sela-sela usahanya memberi si kecil ASI yang dirawat di NICU, ada saat-saat indah buat Tracey, Bun. Yaitu ketika dia bisa membacakan buku cerita untuk Grace yang ada di inkubator, mengajaknya ngobrol, menyanyikannya sebuah lagu atau menyentuh tangan gadis ciliknya melalui lubang khusus di inkubator. Sampai suatu hari ventilator dan tube Grace bisa dilepas. Tracey bahagia bukan main karena itu artinya dia bisa menyusui langsung si kecil.

"Setiap saat dia menempel di dada saya, mengisap puting saya bahkan ngantuk ketika disusui, itu jadi momen paling indah buat saya. Selama menyusui Grace saya juga dapat bimbingan dari konselor laktasi. Ya, meski kadang perawat protes karena saya terlalu lama membawa Grace keluar dari inkubator tapi saya yakin skin to skin dengan anak saya adalah hal yang baik buat dia," tambah Tracey.

Di hari ke-10 dirawat di NICU, kondisi Grace dinyatakan membaik dan dia bisa dirawat di ICU dan boks terbuka. Meski berat badannya sempat turun tapi kondisi Grace terpantau stabil. Memang nggak mudah buat Tracey memperjuangkan keinginannya untuk bisa memberi ASI ke si kecil. Tapi, lelah yang dirasa Tracey 'terbayar' ketika Grace akhirnya bisa menyusu dengan lancar.

Grace bisa menyusu sampai satu payudara bundanya kosong lalu berganti menyusu ke payudara lain. Nah, itu semua jadi hal yang luar biasa banget buat Tracey. "Saya sangat menikmati tiap momen ini dan saya akan terus memberi ASI untuk Grace," ujar Tracey.

Kalau kata dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA atau dr Tiwi nih, Bun, pemberian ASI pada bayi prematur memang nggak mudah tapi bisa dilakukan kalau ibunya tenang. Khususnya pada bayi prematur, ASI nggak hanya nutrisi tapi juga obat, sama kayak ventilator dan infus.

"Soalnya, ASI memberi fungsi sangat besar pada pencernaan dan tubuh bayinya. Makanya sering dipesankan ke ibu-ibu walaupun si kecil dirawat di NICU, ibu harus tetap memerah ASI. Soalnya, kalau ibu rajin massage dan memerah, produksi ASI lama-lama akan meningkat kok," kata dr Tiwi.

Kita juga perlu ingat ya Bunda dan Ayah, syarat produksi ASI yang banyak yaitu ibu harus istirahat cukup, asupan nutrisinya bagus, happy dan itu semua kata dr Tiwi bisa dicapai ketika ada dukungan dari suami juga keluarga. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda