Jakarta -
Karena beberapa hal, kadang kala ada bunda dan ayah yang masih menitipkan si kecil ke rumah orang tua alias kakek dan nenek si kecil. Bahkan, ada juga yang masih tinggal satu atap. Kondisi kayak gini nggak jarang menimbulkan beda peraturan yang diterapkan ke anak ya, Bun. Bahkan, sampai terjadi bentrokan aturan buat
anak.
Ini salah satunya dialami bunda satu anak bernama Dira. Saat ini, putranya yang berusia tujuh bulan baru bisa duduk. Sebagai orang tua, Dira dan suami ingin si anak bisa belajar makan di meja makan dan mereka pun membelikan baby chair untuk si kecil. Tapi, saat Dira dan suami bekerja, alih-alih mendudukkan si kecil di baby chair, sang nenek justru menggendong si kecil.
"Maksud saya beliin baby chair biar pas makan anak terbiasa duduk di meja makan. Tapi, ibu saya malah nggendong anak saya pas makan. Mau protes itu gimana, anak masih saya titipin ke orang tua. Serba salah jadinya," kata Dira.
Mungkin Dira hanya salah satu dari sekian banyak bunda yang mengalami kegalauan soal beda pola asuh antara orang tua dan kakek-nenek. Menanggapi hal ini, psikolog keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina bilang memang sebenarnya salah satu cara terbaik menghindari bentrok aturan buat si kecil adalah dengan tinggal terpisah dari orang tua.
"Tapi kalau karena satu atau lain hal harus tinggal bareng orang tua, terimalah kalau memang ada perbedaan dalam pengasuhan anak. Kalau nggak mau pisah, tapi kita cenderung ngatur-ngatur orang tua kayaknya nggak bijak juga ya," kata Nina waktu ngobrol sama HaiBunda.
Baca juga:
Cara Mengasuh Anak Laki-laki dan Perempuan, Haruskah Dibedakan?Kalau memang memungkinkan, Nina lebih menyarankan untuk membayar daycare. Tapi, kalau memang terpaksa anak masih harus dititipkan di rumah orang tua, saran Nina belajarlah menerima segala konsekuensi dari pilihan anak masih harus dititipkan karena kita belum bisa mengasuhnya sendiri, punya pengasuh, atau membayar daycare.
Lain halnya kalau rumah sudah terpisah tapi anak masih harus dititipkan, Bun. Kata Nina, ini masih bisa diakali lho. Pertama, kita memang harus yakin kalau
anak pasti akan aman bersama kakek dan neneknya karena si kakek dan nenek pasti sayang sama cucunya kan?
"Tapi saat di rumah, aturannya adalah aturan kita. Seperti aku dulu juga anakku dititipkan di eyangnya. Nah, ketika di rumah kami, anak paham kalau aturannya udah beda nih. Anak sendiri bisa memahami bedanya aturan saat usia 1,5 sampai dua tahun. Termasuk kalau anak di rumah nggak boleh makan permen ternyata pas di rumah eyang makan permen, ya itu termasuk konsekuensinya," papar Nina.
Kalau memungkinkan nih, Bun, coba bikin kesepakatan dengan batasan yang jelas sama orang tua. Misalkan, untuk makanan yang boleh dan tidak dikasih ke anak, itu ditentukan dari kita sebagai orang tuanya. Tapi, untuk aturan terkait disiplin misalkan jam tidur siang dan jam mandi, bisa dinegosiasikan.
Hmm, kalau Bunda gimana mengakali perbedaan aturan buat
anak ketika ia masih harus dititipkan ke kakek dan neneknya?
Baca juga:
Melihat Pola Asuh Anak dari Suku-Suku Terpencil di Dunia (rdn)