Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Nostalgia Permainan Tradisional Mona Ratuliu, Kalau Bunda Gimana?

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Senin, 26 Mar 2018 11:04 WIB

Mona Ratuliu juga punya nostalgia tentang permainan tradisional nih, Bun.
Nostalgia Permainan Tradisional Mona Ratuliu, Kalau Bunda Gimana?/ Foto: Noel/detikHOT
Jakarta -

Masih ingat dengan beberapa permainan tradisional yang kita mainin dulu, Bun? Seperti engklek, gobak sodor, kelereng, bentengan dan lompat karet. Ibu tiga anak Mona Ratuliu juga punya cerita soal nostalgianya akan permainan tradisional di masa kecil.

"Iya sebenarnya mainan tradisional tuh udah agak susah ya zaman sekarang tuh, ya aku turut prihatin sih kalau zaman aku anak-anak dulu nggak perlu janjian jam 4 sore semua anak-anak udah pada kumpul tuh di lapangan," papar Mona Ratuliu yang ditemui pada acara Combantrin dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Ajak Keluarga Indonesia Bangkitkan Permainan Tradisional melalui Gerakan #JamMainKita di Lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).

Mona bercerita, saat dirinya kecil, ketika di lapangan apakah kita kenal atau nggak dengan anak lain tapi karena sudah satu daerah dan sekampung, Mona kecil dan anak-anak lainnya berkenalan dan akhirnya main bareng. Ya, seperti kita tahu dalam permainan tradisional pastinya butuh banyak orang untuk bisa bermain di dalamnya kan, Bun?

EngklekEngklek/ Foto: Amelia Sewaka



"Kalau sekarang anakku masih main di luar tapi lebih ke main sepeda, skuter, main bola basket sama papanya lebih ke kalau Sabtu tuh yang penting kumpul. Makanya karena aku deket sama Meisya, Novita Angie, Nola, Ersa karena anak kita seumuran jadi bisa kumpul dan main bareng," kata Mona Ratuliu.



Menurut Mona, zaman sekarang udah agak susah nih buat anak-anak kalau mau ngumpul. Kalau berkaca pada dirinya dulu, Mona bilang dia termasuk anak tipe yang justru susah banget disuruh pulang kalau udah main di luar.

"Karena dulu tuh banyak permainan yang kalau sekarang perlu di-campaign dulu biar semua anak sekarang kenal sama permainan tradisional padahal ibaratnya se-Indonesia tuh sebenarnya main lho permainan itu," tutur ibu yang juga aktif menulis ini.

Kata Mona, anak-anaknya juga harus masuk club tertentu dulu biar bisa aktif secara fisik karena mencari anak yang kumpul sore-sore di lapangan sekarang ini agak sulit. Hal ini juga jadi pembelajaran sekaligus ide untuk Mona bahwa memang permainan tradisional harus kembali digalakkan.

"Karena dari permainan tradisional kita belajar kerja sama seperti misal main karet, ada aturan main, secara bergiliran dan nilai tersebut sebenarnya juga bisa diterapin di kehidupan sebenarnya kan untuk mau antre jika menunggu. Yah hal-hal sederhana tapi secara mental bermanfaat banget sih," papar penulis buku ParenThink ini.

Pada kesempatan sama dr Seto Mulyadi SPsi MSi, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengatakan Indonesia kayak akan budaya dan memiliki banyak permainan tradisional yang hampir terlupakan.

"Kami berharap, #JamMainKita bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan dan mempopulerkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda kita," tutur psikolog yang akrab disapa Kak Seto ini.

Selain itu, permainan tradisional juga bisa menjadi media untuk melestarikan nilai budaya dan tradisi daerah yang menjadi kekayaan bangsa kita. Nah, kalau Bunda, udah ngajarin permainan tradisional apa aja ke si kecil? Yuk sharing di kolom komentar.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda