
parenting
5 Permainan Tradisional Seru, Ajak Anak Bermain Yuk Bunda!
HaiBunda
Selasa, 11 Aug 2020 18:24 WIB

Tidak bisa dimungkiri perkembangan teknologi memiliki peran dalam mempengaruhi aktivitas bermain anak. Kecanggihannya dalam menyajikan berbagai macam aplikasi hiburan seperti sosial media dan video game dengan mudah didapatkan, salah satunya melalui gadget, Bunda.
Penggunaan gadget ini juga makin mudah karena akses internet yang bisa didapat dari mana saja, baik dari rumah maupun sekolah. Berdasarkan data Internet World Stats and Populations Statistics (2020), per 31 Mei 2020 lalu, Indonesia termasuk pengguna internet terbesar di dunia.
Jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 171,26 juta orang dari total penduduk Indonesia. Hal tersebut tentu menandakan bahwa internet telah menjadi bagian aktivitas keseharian dari masyarakat, termasuk anak-anak.
"Gadget menjadi alat yang sangat penting. Mungkin saat ini, anak bukan hanya satu memiliki gadget tapi mungkin beberapa. Bukan lagi pada anak SD sampai kuliah tapi juga pada anak TK," kata dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), Kepala Instalasi Anak dan Remaja RSJ Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Tak ayal, semakin pesatnya teknologi gadget ini membuat aktivitas di luar ruang pada anak-anak menjadi terganggu. Bahkan tak sedikit dari mereka lebih memilih main gawai atau gadget di dalam kamar.
Sedikit mundur dua dekade ke belakang, sebelum teknologi Artificial Intelligence (AI) ditemukan bahkan internet saat itu masih berkembang, beberapa permainan tradisional yang cenderung melatih ketangkasan anak sangat populer pada masanya.
Dikutip dari buku yang berjudul 'Permainan Tradisional Indonesia (1998)' yang dipublikasikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, permainan tradisional memiliki makna yang berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun dan dapat memberikan rasa puas untuk memainkannya.
Permainan tradisional yang sarat akan budaya, nilai-nilai kebangsaan, bahkan unsur-unsur yang berguna bagi perkembangan motorik dan kognitif pada anak sedikit demi sedikit mulai terkikis eksistensinya. Lantas permainan tradisional anak zaman dahulu yang populer di masanya?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini lima permainan tradisional seru pada masanya:
Egrang
![]() |
Egrang adalah permainan tongkat panjang yang terbuat dari bambu, di mana seseorang bisa berpijak untuk berdiri di atasnya, kemudian berjalan dalam jarak dan waktu tempuh yang telah ditentukan, Bunda.
Biasanya bambu yang dipakai sebagai pijakan adalah bambu berukuran panjang 2,75 meter dan memiliki diameter antara 6-9 centimeter (cm). Pada ukuran 50 cm dari bawah, bambu didesain untuk tempat berpijak kaki yang dibuat rata.
Aturannya cukup sederhana, pemain diminta untuk berjalan dengan bambu di lintasan balapan egrang. Dalam aturannya, pemain yang terjatuh dianggap gugur.
Nah, sulitnya bermain egrang karena diharuskan untuk menahan keseimbangan. Selain itu, keberadaan permainan ini ternyata masih ada lho Bunda. Pada setiap acara Agustusan, permainan ini masih diperlombakan di beberapa daerah.
Congklak
Congklak merupakan permainan tradisional yang menggunakan bidang panjang dengan tujuh cekungan pada masing-masing sisi dan dua cekungan yang lebih besar di bagian tengah ujung kiri dan kanan yang disebut dengan lumbung. Tiap cekungan pada masing-masing sisi dapat diisi dengan biji (bisa dengan kerikil atau cangkang kerang laut berbentuk oval). Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang.
Pada permainan congklak, kemenangan dihitung berdasarkan banyak jumlah biji pada lumbung masing-masing. Kunci permainan ini terletak pada pilihan jumlah biji pada cekungan yang akan dimainkan, Bunda. Pemain yang sering dapat giliran jalan atau mengambil biji pada cekungan maka memungkinkan mengisi lumbungnya lebih banyak.
Engklek
Salah satu permainan tradisional yang populer di masanya adalah engklek. Engklek adalah permainan anak tradisional yang populer di Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Engklek bisa dimainkan oleh siapapun, baik anak laki-laki maupun perempuan. Dahulu, permainan ini sangat terkenal. Selain menyenangkan, permainan ini bisa dimainkan bersama.
Bermain engklek memang cukup mudah serta peraturannya tidaklah rumit. Permainan engklek dapat dijalankan dengan jumlah pemain minimal dua orang.
Sebelum permainan dimulai, denah petak dibutuhkan sebagai media bermain. Petak dibuat dalam bentuk persegi yang dibagi menjadi beberapa bagian.
Pemain diminta menggunakan kakinya untuk menapak pada setiap petak yang telah tersedia serta menyesuaikan bentuk petaknya, Bunda. Ada kalanya pemain harus menggunakan satu kakinya ketika menapak petak tersebut dan dua kakinya untuk menapak pada petak-petak tertentu.
Petak umpet
Petak umpet adalah salah satu permainan yang mengasah ketangkasan anak. Dahulu, petak umpet merupakan permainan favorit saat jam istirahat di sekolah.
Petak umpet termasuk permainan tradisional legendaris. Meski begitu, tidak ada catatan sejarah pasti awal mula permainan ini ada di Indonesia.
Cara bermainnya sangat sederhana, Bunda. Permainan ini akan semakin menyenangkan jika dimainkan oleh banyak anak. Dengan diawali hompimpa untuk menentukan siapa yang bertugas berjaga. Setelah itu, anak-anak yang tidak kebagian untuk berjaga diharuskan untuk bersembunyi.
Biasanya anak yang dapat giliran berjaga harus menghitung 1 sampai dengan 10 dahulu, tanpa harus melihat dan menghadap benteng penjagaan sebelum mencari anak-anak yang sedang bersembunyi, Bunda.
Dilansir dari laman Kemdikbud, apabila si anak yang bertugas jaga telah menemukan orang yang bersembunyi, maka si anak yang bertugas mencari harus cepat-cepat berlari ke benteng sambil menyebut nama orang yang ketahuan persembunyiannya.
Begitu juga dengan anak yang ketahuan karena bila berhasil lebih dulu menyentuh benteng, maka pada tahap selanjutnya dia tidak akan jaga. Anak lain yang bersembunyi dapat pula menyentuh benteng agar tidak jaga pada tahap selanjutnya, asalkan tidak ketahuan anak yang bertugas jaga atau pencari.
Lompat tali
Umumnya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan. Lompat tali merupakan permainan tradisional yang dilakukan oleh lebih dari dua orang.
Biasanya tali yang digunakan memakai gelang karet yang disambungkan dengan teknik yang bernama kantet. Karet gelang kemudian dikantet hingga menjadi panjang, Bunda.
Dalam aturan bermainnya, lompat tali tidak bisa dimainkan sendirian. Biasanya akan dibagi beregu. Tahapan lompat tali ditentukan oleh level ketinggiannya.
Misalnya, yang paling mudah jika ketinggian talinya setinggi tempurung lutut. Jika berhasil melompatinya, akan naik level menjadi setinggi pinggang, pundak bahkan hingga kepala, Bunda.
Apabila pemain terjerat tali saat melakukan lompatan, maka dianggap kalah dan harus bertukar posisi dengan pemain berikutnya. Di samping itu, asyiknya bermain lompat tali bila di dalam regu tersebut ada pemain yang lebih besar dan lebih tua akan ada sebutan khusus.
Dikutip dari buku 'Kumpulan Permainan Tradisional Indonesia (2014)', pemain tersebut diplot sebagai pemimpin regu yang disebut 'mbok'. Jika 'mbok' berhasil melompat dan melewati tali pada level-level tertentu, maka dia berhak menolong teman satu regunya dengan menurunkan tali hingga menyentuh tanah. Oleh sebab itu, pilihlah 'mbok' yang tinggi atau memiliki jangkauan kaki yang panjang.
Baca Juga : 5 Manfaat Bersepeda bagi Tumbuh Kembang Anak |
Simak juga Bunda, manfaat memancing untuk pertumbuhan anak pada video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Selain Menyenangkan, 3 Permainan Tradisional Ini Mampu Bikin Si Kecil Jadi Kreatif Lho

Parenting
5 Permainan Tradisional Khas Sunda yang Bisa Dimainkan oleh Anak

Parenting
5 Permainan Tradisional Seru

Parenting
4 Permainan Anak Tradisional Kalimantan Timur, Calon Ibu Kota RI

Parenting
Cara Seru Astrid Tiar Cegah Anak Tak Kecanduan Gadget


14 Foto
Parenting
Siapa Bilang 'Kids Jaman Now' Nggak Suka Permainan Tradisional?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda