Jakarta -
Masa kecil memang menyenangkan ya, Bun. Iya, saat waktu kita banyak dihabiskan dengan bermain-
main dan belum punya tanggung jawab sebesar orang dewasa. Hmm, bicara masa kecil, dulu Bunda suka main apa?
Agak beda dengan anak zaman sekarang ya, Bun, yang umumnya mainannya game di gadget. Tapi dulu saat kita kecil, kita lebih sering main ramai-ramai di lapangan atau di halaman rumah bareng teman-teman ya.
Saya suka main lompat karet, petak umpet, dan gobak sodor di sore hari. Pulang ke rumah, pasti udah keringetan banget tuh, Bun. Teman-teman saya yang lain ada yang suka main gundu, layangan, dan bete alias sunda manda. Ah kangen rasanya dengan teriakan dan tertawa lepas di sela-sela bermain di masa itu.
Kayaknya asyik ya, Bun, kalau kita ajak si kecil memainkan permainan ayah bundanya dulu. Mungkin keseruan kala itu bisa kembali mereka rasakan, biar mereka nggak kelamaan menghabiskan waktu dengan duduk diam bersama gadget-nya. Soal mainan tradisional ini juga mendapat perhatian psikolog Seto Mulyadi, Bun.
"Kita semua lupa bahwa ada yang namanya permainan tradisional. Jadi biarkan anak bermain di luar dan kenalkan anak pada berbagai permainan yang kita mainkan dulu," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) saat konferensi pers peluncuran gerakan '#JamMainKita' untuk Anak Indonesia Sehat di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Kak Seto menambahkan ketika anak banyak
bermain di luar rumah manfaatnya bisa memengaruhi psikomotorik, sosial emosional, moral serta kreativitas anak.
Pada kesempatan yang sama Sakri Sabatmaja SKM MSi, Kepala Sub Dit Advokasi dan Kemitraan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mengatakan anak usia sekolah merupakan generasi masa depan yang menjadi penerus bangsa. Oleh karena itu perlu kita bimbing soal teknologi tapi tidak meninggalkan ajaran budaya.
"Dulu ada senam pagi. Sekarang udah mulai jarang kan? Hampir 10 persen prevalensi anak kegemukan takutnya akan menjadi generasi yang lamban namun satu sisi juga banyak anak yang anemia," papar Sakri.
Hal itu jadi memengaruhi pada prestasi belajar anak juga. Sakri menuturkan riset tahun 2013 ditemukan sebanyak 37 persen anak Indonesia bertubuh pendek, 10,8 persen kegemukan, dan anak-anak yang mengonsumsi buah dan sayur dalam setiap keluarga hanya 7 persen.
"Sebanyak 42 persen anak asyik tiduran dan duduk sambil pegang gadget di kamar," ungkap Sakri.
Karena itu yuk segera ajak anak bermain di luar, Bun, biar lebuh seru lagi digabung dengan permainan tradisional lebih bagus. Kita bisa sekalian nostalgia juga, he-he.
Nah buat Bunda yang mau seru-seruan bareng sekeluarga sekalian quality time dan ajak anak bermain di luar bisa datang ke acara gerakan #JamMainKita, di Monumen Nasional (Monas) pada hari minggu 25 Maret 2018 mendatang.
(aml)