Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Seberapa Perlu Medical Check Up untuk Persiapan Program Hamil?

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Senin, 24 Sep 2018 09:02 WIB

Bagi pasangan yang hendak menjalani program hamil, seberapa perlu melakukan medical check up sebagai persiapan?
Seberapa Perlu Medical Check Up untuk Persiapan Program Hamil?/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Bagi pasangan yang hendak menjalani program hamil sudah pasti butuh persiapan. Nah, gimana dengan Medical Check Up (MCU) sebelum program hamil, seberapa perlu dilakukan?

Menurut dr Yusfa Rasyid SpOG, pada pasangan yang baru menikah dan baru pertama kali berhubungan intim sebenarnya diberi kesempatan 1 tahun untuk mencoba hamil secara alami tanpa harus melakukan MCU dan lainnya.

"Tapi, kalau sudah ada riwayat atau ada penyakit-penyakit tertentu yang dikhawatirkan akan berdampak pada kehamilan, tentu boleh saja MCU. Pastinya harus ada beberapa investigasi dulu seperti ada keluhan haid nggak, kapan pertama kali haid, haidnya teratur nggak," kata dr Yusfa.

"Lalu kalau dari sisi pria, dia merokok nggak, ada masalah atau tidak di organ genitalianya, ada penyakit kronis lain nggak, dan lainnya," tambahnya di tengah sesi media visit di RS YPK Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat baru-baru ini.


Sehingga, demi keamanan dan kelancaran proses kehamilan melakukan MCU pada premarital sah-sah saja, Bun. dr Yusfa bilang, pada dasarnya ketika hasil MCU menunjukkan pasangan suami istri subur, kehamilan bisa lebih mudah didapat. Kemudian, nantinya data ini bisa dipakai jika hendak program hamil kembali.

"Kalau pengecekan sendiri biasanya dari mulai cek darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi hati, HIV, toxoplasmosis, rubella, lalu infeksi saluran kencing ya yang standar seperti itu dicek. Karena semua itu bisa memengaruhi kesuburan, nah laki-laki juga perlu dicek lho," tambah dr Yusfa.

Namun, kalau ternyata selama 1 tahun tersebut pasangan gagal hamil disarankan dr Yusfa untuk melakukan pemeriksaan sperma.

"Tapi kalau menikahnya sudah di atas usia 30 atau 35 tahun ke atas itu kita langsung perlakukan sebagai pasien dengan infertilitas. Kita cek semuanya langsung karena waktunya makin pendek kan," imbuh dr Yusfa.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda