Jakarta -
Anak pertama sudah berusia 4 tahun. Selebriti Dian Ayu pun yakin dirinya bisa meng-handle pengasuhan dan perawatan
anak keduanya dengan baik. Nyatanya sudah punya anak sebelumnya bukan jaminan merawat anak berikutnya jadi lebih mudah. Ya, jadi ibu itu harus terus belajar.
"Jadi ibu memang harus belajar terus ya. Dulu kupikir mau punya
anak kedua nggak jauh bedalah ya sama anak pertama. Ternyata anak pertama dan kedua itu beda banget ya. Bahkan sampai kulit nih ya, yang anak pertamaku biasa-biasa aja, tapi yang anak kedua ini sensitif kulitnya," tutur Dian Ayu, dalam konferensi pers peluncuran produk Johnson's Baby Sensitive Touch di Ciputra Artpreneur, Jl Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2017).
Kata Dian, mulanya si kecil Langit yang saat ini berusia tiga bulan mulanya mengalami merah-merah di pipi. Lalu merah-merah itu menjalar ke kulit tubuh yang lain. Dari situ, baru tahu deh Dian kalau anaknya yang kedua ini punya masalah dengan kulit sensitif.
Baca juga:
Tips Menghadapi Mertua yang Senang Membandingkan MenantuSaat muncul merah-merah di kulit, Langit begitu rewel. Bahkan sampai sempat 'mogok' menyusu karena tidak nyaman. "Sampai tidurnya bukan karena puas menyusu, tapi karena kecapaian menangis," lanjut istri presenter Omesh ini.
"Aku sampai mandikan Langit hanya pakai air, nggak pakai sabun. Udah itu airnya aku rebus air mineral, bukan air yang dari keran," sambungnya.
Dari apa yang dialaminya, kini Dian paham bahwa setiap anak, meski itu dilahirkan dari orang tua yang sama dan dari rahim yang sama, pasti selalu saja berbeda. Karena itu nggak bisa segala hal disamaratakan tanpa mempertimbangkan karakter dan kondisi anak.
"Kalau buat aku, kepanikan-kepanikan justru muncul di anak kedua. Meski sudah punya dua anak, jadi berasa kayak baru banget punya anak. Tapi memang sih kita harus belajar terus," imbuhnya.
"Kita sebagai orang tua harus terus belajar. Tiap anak beda, kita harus pelajari masing-masing anak kita," tambah Dian.
Baca juga:
'Dia Punya Karir Oke dan Sering Liburan Sama Anak, Tapi Aku....' (Nurvita Indarini/rdn)