Jakarta -
Kalau punya
ART alias Asisten Rumah Tangga, wajar ketika kita menjaga hubungan baik dengannya ya, Bun. Terlebih kalau anak di rumah bersama si mbak ART sementara kita dan suami bekerja. Cuma, kadang kala bisa aja suami kok dirasa terlalu baik sama si mbak ART.
Bunda pernah mengalami hal ini juga seperti bunda satu anak bernama Klara? Soalnya, Bun, Klara bercerita kalau dalam keseharian suaminya seperti terlalu baik sama si ART yang usianya masih muda, sekitar 20-an tahun. Baik di sini, kata Klara, misalkan sang suami membantu ART-nya untuk memasangkan aplikasi di HP-nya.
"Memang sekadar membantu aja. Dan kadang si mbak ART saya yang minta ke suami. Sebenarnya suami juga nggak ada niat apa-apa, cuma pengen baik aja ke si mbak ART karena kita berusaha menganggap ART sebagai keluarga. Cuma saya sering kesal juga sih dibuatnya. Takutnya si mbak ngira yang nggak-nggak gitu," keluh Klara.
Kalau kebetulan Bunda lagi berada si situasi kayak gini, psikolog keluarga dari Tiga Generasi Anna Surti Ariani atau akrab disapa Nina menyarankan gimana kalau kita sampaikan kekhawatiran kita ke suami. Terus, Bun, kompakan juga nih sama suami untuk menunjukkan dalam keseharian kita juga punya hubungan yang baik banget dan mesra. Jadi, si mbak ART tahu apa yang dilakukan si bapak sekadar karena memang baik saja.
"Tapi kalau sampai diantar beli barang, itu perlu memperhatikan batasan budaya. Misal si ART mau beli apa gitu, suami kita nganterin, ya jangan sendirian. Istri harus ikut juga. Atau, suami kita bilang ke si mbak ART kalau dia mau minta tolong diantar ya harus izin sama kita. Suami juga perlu bilang dia nggak akan mengantar si
ART kalau nggak kita izinkan. Jadi, dipertegas hubungan suami istri ini baik lho," tutur Nina waktu ngobrol sama HaiBunda.
Ada batasan lain juga yang perlu diperhatikan nih, Bun. Kasih aturan ke si mbak ART kalau mau membersihkan kamar kita, baiknya jangan ketika ada si ayah di kamar. Atau, jika kebetulan si ayah ada di kamar, bunda yang memintanya keluar dari kamar sejenak karena kamarnya akan dibersihkan. Secara budaya, intinya jangan sampai suami berduaan dengan si mbak ART di kamar.
Gimana kalau ngobrol? Menurut Nina, itu kembali lagi ke nilai di masing-masing keluarga meskipun kalau ngobrol dengan jarak yang dekat banget juga nggak oke ya. Masalahnya, gimana kalau ternyata suami nggak mengamati batasan itu? Nah, yang bisa dilakukan kita perlu bicarakan kekhawatiran yang dirasa kalau si mbak ART nantinya akan seperti apa.
'Boleh nggak ayah memperlihatkan batasan yang lebih jelas. Ayah sendiri mungkin merasa nggak ada masalah tapi bunda nggak yakin si mbak ART nggak menangkap kalau nggak ada apa-apa,'. Kalimat kayak gitu kata Nina bisa, Bun, diungkapkan untuk menyampaikan kekhawatiran kita.
"Kalau soal memuji, meski sekadar baju yang baru dibeli si mbak
ART bagus, itu bisa jadi sesuatu yang lumrah ketika si suami sering memuji anak, istri, jadi memang ART melihat kalau si bapak suka memuji nih orangnya. Tapi jadi hal yang nggak lumrah ketika yang dipuji cuma si ART sementara yang lain nggak karena itu bisa ditangkap sebagai sinyal ada ketertarikan. Padahal, belum tentu juga ada niatan kayak gitu," tutup Nina.
(rdn)