Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Traveling Bisa Jadi Bonding untuk Keluarga

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 02 Nov 2017 09:00 WIB

Ini cerita bunda yang punya empat anak dan memilih traveling sebagai salah satu cara bonding dan bersenang-senang bersama.
Bonding keluarga dengan traveling/ Foto: thinkstock
Jakarta - Setiap keluarga punya cara sendiri untuk menguatkan bonding antar anggota keluarganya. Seperti bunda bernama Ilma Renata ini, bersama sang suami, mereka membuat traveling sebagai ajang bonding dengan anak-anaknya.

Menurut Ilma, traveling adalah momen paling berharga untuk dia dan anak-anaknya. "Suka banyak hal lucu yang terjadi kalau kita traveling tuh, apalagi kan karena kita nggak pernah bawa suster ya kalau traveling jadi makin berasa," tutur Ilma.

Ilma bercerita, ketika ia dan keluarga traveling ke Amerika Serikat, usia Naira, putri sulungnya, saat itu sedang balita. Namanya anak balita, pasti lagi aktif-aktifnya. Nah, hal itu membuat Ilma merasa perjalanan semakin lama.

Baca juga: Biasanya Ngapain Nih Kalau Sedang Quality Time Bareng Keluarga, Bun?

"Saya ngerasa di pesawat itu 7 hari, saking bingungnya ngadepin Naira yang nggak bisa diam di pesawat," ungkap co-founder Circle of Moms ini.

Ilma merasa traveling dengan anak-anak itu terasa banget bagaimana bercampur aduknya perasaan, mulai dari senang, capek, lelah. Namun itu nggak seberapa selama ia dan anak-anak bisa lebih dekat.

Pernah suatu kali mereka berlibur ke China, Renzo, anak Ilma lainnya bertingkah konyol. "Pas lagi di sana (China), ada orang aslinya ngajakin kita ngomong bahasa tersebut. Dengan santainya Renzo nge-balas dong pakai bahasa tersebut padahal dia nggak ngerti bahasa China, kan iseng ya? He-he-he," papar Ilma.

Di antara anak-anak Ilma lainnya, Renzo memang paling percaya diri. Ilma lantas ingat pengalamannya ke Bali beberapa waktu lalu. "Karena melihat saya dan suami pakai kacamata, dia (Renzo) nggak mau kalah. Dia pakai kacamata hitam gitu, berdiri samping kolam renang, ada live musik gitu dan dia joget-joget sendiri dong," kenang Ilma.

Nggak hanya traveling, momen 'kedekatan' keluarga juga dirasakan ketika mereka ditinggal ART (asisten rumah tangga) dan suster pada saat Lebaran.

"Wah itu momen luar biasa, saya sama suami suka deg-degan kalau ditinggal mereka (ART dan suster). Karena biasa ada support system yang bantuin kita di rumah tiba-tiba mereka nggak ada karena mudik, jadi agak bingung gitu awalnya," tutur Ilma.

Namun Ilma justru merasa saat itu merupakan momen berharga. Karena ia dan suami benar-benar memegang 4 anak sendiri plus urusan rumah. Biasanya untuk urusan rumah, Ilma yang melakukan, sedangkan sang suami mengurus anak-anak.

"Kalau lagi nggak ada bibi atau suster, kamar anak-anak saya kunci semua, karena mereka punya kamar masing-masing. Kalau lagi lebaran, anak-anak tidur di kamar utama bareng saya dan suami," terang Ilma.

Berbicara momen bareng keluarga atau quality time, ini penting banget lho, Bun, untuk menguatkan bonding keluarga. Quality time itu nggak harus jauh atau mahal kok, Bun. Bahkan hal sederhana seperti bersih-bersih rumah bareng atau makan di meja makan udah bisa jadi quality time.

Ada hal yang penting ketika quality time bareng anak. Psikolog Wikan Putri Larasati, MPsi, dari Biro Psikologi Castra Tangerang mengatakan orang tua perlu memahami bahwa tujuan dari quality time adalah mempererat hubungan atau keterikatan emosional dengan anak.

"Orang tua juga harus mengingat bahwa quality time berarti memberikan perhatian penuh kepada anak. Oleh karena itu, pastikan bahwa orang tua melakukan kontak mata ketika ngobrol sama anak," papar Wikan

Psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli, MPsi menambahkan, walau cuma sebentar, yang penting bagaimana parenting behavior-nya. Parenting behavior adalah perilaku kita saat melakukan pengasuhan pada anak. Nah, parenting behavior-nya mesti di level playing field yaitu ciptakan suasana yang akrab, hangat, dan komunikasi 2 arah.

Ingat ya, Bun, selama quality time, pastikan orang tua memberikan perhatian penuh tanpa terganggu oleh gadget seperti handphone, laptop atau televisi.

Baca juga: Asal Begini, Ortu Bisa Punya Quality Time dengan Anak Meski Sebentar (aml)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda