Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Menikahi Orang yang Salah Bisa Jadi Alasan Berselingkuh?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 10 Dec 2017 10:05 WIB

Saat seseorang berselingkuh, apa benar kalau pemikiran 'menikahi orang yang salah' bisa dijadikan alasan?
Menikahi Orang yang Salah Bisa Jadi Alasan Berselingkuh?/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Isu perselingkuhan memang bisa jadi topik menarik untuk dibahas nih, Bun. Eits, tapi jangan dipraktikkan ya. He-he-he. Nah, suatu sore saya ngobrol sama seorang teman soal kenapa sih seseorang bisa selingkuh.

Awalnya, kami sepakat kalau rasa nyaman yang timbul sama teman lawan jenis bisa jadi bibit perselingkuhan. Tapi kemudian, dengan penuh keyakinan teman saya ini melontarkan pernyataan salah satu sebab seseorang selingkuh adalah dia menikahi orang yang salah. Dahi saya pun berkerut pas dengar pernyataan dia. Ah, apa iya? Kok kayaknya kurang masuk akal ya.

"Iya dong, kenapa lo bisa nyaman sama orang lain tapi nggak bisa merasa nyaman sama pasangan lo? Berarti lo menikahi orang yang salah dong," kata teman saya dengan mantapnya. Dahi saya makin berkerut lagi. Duh. Nah, timbullah Bun, pertanyaan, "Lho kok bisa kita menikahi orang yang salah?". Jadi ini salah siapa dong?

Ah, daripada bingung, saya pun ngobrol sama psikolog klinis dewasa dari Psychological Service Centre and Laboratory Bina Nusantara University, Pingkan Rumondor, soal anggapan ini. Menanggapi pertanyaan saya, Pingkan bilang dia kurang setuju nih sama anggapan perselingkuhan bisa terjadi karena kita menikahi orang yang salah. Walaupun, Pingkan menekankan kalau bukan porsi dirinya untuk bilang pemikiran itu benar atau salah.

"Tapi aku kurang setuju. Tunggu, masalahnya bukan orang yang kita nikahin. Masalahnya di kita sendiri. Kalau sampai seseorang selingkuh, berarti dia mungkin di awal, yang paling dekat kemungkinannya dia nggak mampu menjalankan komitmen," kata Pingkan.

Atau, komunikasi dengan pasangannya nggak terbuka. Kemungkinan lainnya adalah apa alasan yang bersangkutan menikah. Kata Pingkan, kalau alasannya menikah cuma untuk menyenangkan orang tua, itu sebenernya nggak bisa jadi alasan ketika melihat orang lain yang menarik terus kita merasa pernikahan ini nggak ada artinya dan karena orang yang dinikahi salah.

"Tapi karena dia dan beberapa isu, seperti dia nggak siap nikah, dia nggak siap berkomitmen atau pernikahan itu nggak sepenting itu buat dia. Jadi nggak selalu masalah pasangan bukan orang yang tepat buat kita," tambah Pingkan yang juga berpraktik di Tiga Generasi.

Memang sih, Bun, Pingkan setuju kalau kita mesti milih banget orang yang mau kita nikahi. "Tapi kalau kita selingkuh karena kita menikahi orang yang salah kayaknya nggak deh," ujarnya.

Kalau saat ini pasangan dirasa 'salah', bisa aja tapi dalam artian pasangan saat ini bukanlah orang yang paling nyaman diajak ngomong. Tapi kita perlu ingat, di awal banget sebelum menikah dengannya, apa sih yang membuat kita akhirnya memutuskan membangun rumah tangga bersamanya? Pingkan bilang itu yang mesti dipertanyakan, Bun.

"Bukan masalah sekarang gue nggak nyaman. Ya itu sekarang. Nah dulu, kenapa bisa nikah sama dia?" pungkas Pingkan.

Nah, kalau menurut Bunda gimana? Setuju nggak kalau 'menikahi orang yang salah' dijadikan alasan seseorang untuk berselingkuh?
(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda