Jakarta -
Punya anak kritis memang susah-susah gampang nih, Bun. Di satu sisi rasa peka dan ingin tahu anak besar tapi di sisi lain, Bunda dan Ayah bisa kewalahan menjawab pertanyaan si kecil yang kritis. Nah, hal ini lagi juga yang dilakukan sama
Artika Sari Devi ke kedua putrinya, Sarah Ebiela Ibrahim atau Abbey dan Dayana Zoelie Ibrahim atau Zoey.
"Kita tuh di rumah bintangnya sama. Saya sama Abbey libra, papanya sama Zoey (anak kedua Artika) gemini jadi sifatnya kurang lebih hampir sama, dari profil wajah, kebiasaan. Kayak Zoey tuh jahil dan ekspresif kan kayak papanya," papar perempuan yang akrab disapa Tika ini.
Diakui Tika, Abbey bisa sekritis itu karena dari kecil sudah sering Tika ajak ngobrol dan sering dibacakan buku cerita sebelum ia tidur.
"Saya seneng membiarkan anak-anak cerita ke saya, dulu waktu mereka kecil sudah jadi kebiasaan saya untuk bacain mereka cerita. Kalau sekarang udah jaranglah karena mereka bisa baca sendiri. Saya kadang juga suka curhat, kayak 'Duh, tadi Mama kenapa ya kok kerjanya begini', suka nanya pendapat juga," papar Putri Indonesia 2004 ini.
Tika sering banget lho, Bun, melibatkan
anak-anaknya dalam kegiatan kesehariannya. Bahkan ia juga sering 'curhat' kok ke anak-anaknya namun apa yang disampaikan Tika tetap disesuaikan sama usia dan pemahaman Abbey serta Zoey. Menurut Tika, terbiasa ngajak anak ngobrol bisa membuat kedua putrinya punya wawasan luas. Selain itu, kematangan berpikir yang dimiliki saat anak terbiasa diajak ngobrol kata Tika bisa bikin anak-anaknya terlatih mencari solusi. Jadi, kalau mereka mengutarakan gagasan pun lebih percaya diri.
"Random aja sih, kayak misal lagi nonton tv nih terus ada pembahasan soal apa gitu, kebetulan waktu itu lagi pemilihan gubernur gitu. Kadang kami suka tukar pendapat juga, kalau Abbey ya, kalau Zoey belum sampai situ sih," ungkap istri dari penyanyi Baim ini.
Tika mengatakan ia bukanlah ibu yang sempurna namun ia tetap berusaha supaya anak-anaknya bisa jadi individu yang baik.
"Saya berulang kali bilang ke Abbey, mama tuh bukan super woman, jadi kalau mama membuat kesalahan dan Abbey lihat ya tegur mama. Karena saya tuh orangnya clumsy jadi ya saya kadang butuh ditegur juga sekalipun sama anak-anak," papar Tika.
Tika memang merasa sistem keseimbangannya kurang sempurna. Makanya, sering banget jatuh karena badannya nggak seimbang atau menjatuhkan barang yang dibawanya.
"Kayak waktu itu lagi ke bazar, Abbey saking udah tahunya saya gimana dia sampai menawarkan 'Ma, boleh nggak Abbey aja yang pegang tasnya' karena dia tahu saya pegang tas, terus lihat barang dikit, kesenggol jadi ada aja yang jatuh," ungkap Tika.
Bicara ngobrol sama anak, Bunda sama Ayah tahu nggak sih kalau sebenarnya ada cara berkomunikasi sama anak yang dianjurkan sehingga komunikasi yang terjalin sama anak bisa lancar.
Ini bertujuan supaya anak terbiasa terbuka, nggak segan, dan mau membicarakan apa yang dia alami atau rasakan ke orang tuanya, Bun. Sehingga, kita sebagai orang tua pun enak nih kalau mau membicarakan sesuatu ke anak.
Kalau kata psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satrio, kadang kita suka lupa kalau interaksi kita itu kebanyakan nyuruh, bukan meluangkan waktu ke anak supaya bisa berinteraksi kayak ke teman.
"Contohnya kita tanya ke anak dia lagi main apa, terus tokoh di mainannya kok dia suka sih. Nah, pengalaman komunikasi kayak gitu memperlancar komunikasi orang tua ke
anak," papar wanita yang akrab disapa Anas ini.
Khusus buat bunda dan ayah yang punya anak usia 2-3 tahun, jangan heran kalau mereka jadi cerewet karena banyak tanya nih. Ya, walaupun kadang kita capek banget ya, Bun, nanggepin pertanyaan anak yang itu-itu aja dan diulang terus. Tapi, kalau kita tahu saat itulah anak lagi menyerap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Alhasil, semua hal ditanyain sama dia.
(rdn/rdn)