Jakarta -
Sudah banyak kasus yang kita dengar tentang perseteruan antara guru dengan orang tua murid. Entah berujung baik atau malah hukum pidana. Masalah utamanya cuma satu, Bun, komunikasi antara guru dengan
orang tua murid nggak terjalin dengan baik.
"Sebenarnya saat orang tua menyekolahkan anak di sekolah tertentu, orang tua tentunya sudah mempercayakan pada guru di sekolah tersebut untuk ikut membantu mendidik anak. Sehingga orang tua dan guru merupakan rekan demi kebaikan anak," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo SPsi, saat ngobrol bareng HaiBunda.
Kata psikolog anak yang kerap disapa Vera ini, saat sudah percaya dengan guru,
orang tua pun diharapkan untuk nggak mudah 'baper' dengan apa yang dilakukan guru pada anaknya. Komunikasi di antara guru dengan orang tua menjadi sangat penting untuk menghindari 'baper' ini. Misalnya nih, kita nggak gampang baper kalau anak mendapat hukuman dari gurunya atas pelanggaran yang dilakukannya.
"Di sisi lain, guru pun memanfaatkan kepercayaan ini dengan menggunakan cara terbaik untuk membantu orang tua dalam mendidik anaknya," papar Vera.
Selain itu, kata Vera, pentingnya jalinan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru, agar orang tua bisa selalu memberikan info tentang anak di rumah. Sebaliknya, guru bisa memberikan informasi tentang anak muridnya di sekolah kepada orang tua.
"Jika ada insiden seperti kasus-kasus yang sering kita dengar tadi, ada baiknya juga orang tua mendengar dari semua pihak, termasuk saksi, agar obyektif," terang Vera.
Vera bilang, jika
orang tua selalu ambil 'tanggung jawab' kesalahan anak di sekolah, anak menjadi kurang terlatih untuk menghadapi masalah. Selain itu nggak terbiasa menerima konsekuensi dari kesalahannya. Anak menjadi bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah untuknya.
(aci)