Jakarta -
Hubungan kita dengan seseorang memang nggak selalu berjalan mulus, termasuk juga dengan suami. Nah, ada yang namanya mitigasi risiko yang terkait dengan komitmen dalam
berumah tangga nih, Bun. Apa tuh?
Psikolog klinis dewasa dari Psychological Service Centre and Laboratory Bina Nusantara University, Pingkan Rumondor bilang namanya mitigasi berarti mencegah risiko yang bisa memperburuk komitmen. Mengutip hasil riset, Pingkan mengatakan masih ada cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan hubungan rumah tangga ketika kita ada konflik dengan suami.
Pertama kalau kita kesal sama pasangan karena dia menghambat tujuan kita. Biasanya apa yang Bunda lakukan? Kalau ngomel-ngomel, coba kita ubah dengan berusaha menahan diri dan nggak meremehkan. Cara ini, kata Pingkan bisa membuat kepuasan hubungan
rumah tangga meningkat.
Terus, pernah nggak, Bun, merasa inferior. Misalnya, tiba-tiba karena baper timbul pertanyaan suami masih sayang nggak sih sama kita? Nah, kalau lagi merasa inferior, Pingkan mengatakan yang bisa kita lakukan adalah menunjukkan perilaku menolong sehingga bikin pasangan tergantung sama kita dan kita nggak perlu merasa inferior lagi.
"Ketiga akomodasi. Kalau kita lagi kesal sama pasangan, kadang dia ngomong sesuatu yang nyakitin hati kita, kita nggak usah balas, diam aja. Itu biasanya meningkatkan komitmen dengan pasangan," kata Pingkan waktu ngobrol sama HaiBunda.
Lho, kok bisa gitu? Jadi, saat istri diam aja ketika suami nyebelin, suami nggak harus mengalami emosi negatif dari si istri, Bun. Nah, saat kita nggak balas perilaku menyebalkan suami, suami bisa menangkap bahwa istrinya menerima dia apa adanya.
"Ini berlaku kalau kita terluka yang nggak parah-parah banget atau sampai dilecehkan. Jadi ini untuk case yang nggak terlalu gede, jadi ya udahlah. Akomodasi ini bisa menunjukkan kalau kita bisa diandalin. Suami juga mikir kita udah berkorban, jadi dia juga nggak meremehkan," lanjut Pingkan.
Tapi, Pingkan mewanti-wanti mitigasi risiko dalam
rumah tangga ini berlaku kalau apa yang dilakukan suami nggak sampai menyakiti diri kita. Dengan kata lain, mitigasi risiko nggak berlaku kalau masalahnya besar dan ada isu kekerasan, kecanduan alkohol atau obat terlarang dan suami menyakiti orang lain.
(rdn/rdn)