Jakarta -
Menikah di usia muda menjadi pilihan masing-masing orang. Aktor film laga Indonesia, Joe Taslim, adalah yang memilih menikah di usia muda, 23 tahun. Ia mempersunting Julie, yang saat itu masih berusia 20 tahun. Angka tersebut terbilang muda ya, Bun, jika dibandingkan dengan pasangan zaman sekarang yang kebanyakan memilih menikah di usia 25 tahun ke atas.
"Nikah muda itu sulit, masih ingat banget dulu finansial saya dan istri masih belum stabil. Saya juga masih struggling buat ikut-ikut akting dan banyak yang nggak dapat," kata Joe Taslim saat ditemui selepas sebuah acara di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan, baru-baru ini.
Joe Taslim juga mengaku dulu karir sang istri juga belum stabil. Bisa dibilang, kehidupan mereka sangat biasa dan masih di bawah rata-rata. Namun, hal tersebut sama sekali nggak menggoyahkan bahtera rumah tangga mereka.
"Ketika kita sudah menikah, saya dan istri kan satu tim. Saat itu istri saya juga nggak nge-push suami harus melakukan ini itu, apalagi pada saat suami karirnya masih belum baik," tutur Joe Taslim.
Tapi intinya, kata Joe Taslim, dalam membina rumah tangga mereka harus satu tim. Bukan suami yang harus menopang semuanya, terus istri melulu mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Suami juga bisa kok mengurus anak, istri juga bisa support suami dalam hal karir atau dirinya ikut bekerja dan meniti karir.
Saat ditanya pola asuhnya bagaimana waktu menjadi orang tua muda, Julie Taslim bilang, "Mau menikah muda maupun tua bagi saya sama saja, kalaupun
menikah di usia tua tapi baru punya anak juga pasti sama awamnya. Yang penting tanggung jawabnya sebagai orang tua sih."
Soal usia ideal saat menikah, di Indonesia sendiri, usia ideal menikah menurut Undang-undang Perkawinan, pada perempuan adalah 16 tahun. Sedangkan untuk laki-laki, pada usia 18 tahun.
Nah, kalau menurut psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Pustika Rucita BA MPsi, usia ideal menikah berdasarkan tugas perkembangan manusia di ilmu psikologi, adalah di rentang usia dewasa muda, 20 sampai 40 tahun. Menurut Cita, panggilan akrabnya, di rentang usia ini, salah satu tugas perkembangan manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan intimasi mereka, di mana mereka akan mencoba untuk membentuk komitmen dengan orang lain.
"Pernikahan bukan hanya didasari dari usia semata. Tentunya banyak faktor yang memengaruhi seseorang untuk menikah. Beberapa faktor di antaranya adalah faktor kepribadian, karakter, pola asuh yang diterimanya sejak kecil, maupun kemampuan personal atau sosial lainnya. Bisa juga melalui peristiwa signifikan yang terjadi dalam kehidupannya yang dapat mempengaruhi pola berpikir dan tingkah lakunya," tutur Cita dikutip dari detikHealth.
Bagi Cita, ketika berkomitmen memasuki
pernikahan, salah satu hal yang paling krusial adalah trust atau rasa percaya terhadap pasangan, pernikahan, bahkan pada diri sendiri. Dengan bersikap jujur dan terbuka, akan menjaga rasa percaya itu sendiri dan dapat meminimalkan kemungkinan berpisah.
(rdn)