Pittsburgh -
Memberi kejutan pada suami tentang
kehamilan adalah hal yang menyenangkan sekaligus membahagiakan. Sama seperti ibu dari Pennsylvania, Lindsey Brown. Ia memberi kejutan pada suaminya yang berprofesi sebagai tentara.
Kejutan itu diberi Lindsey tiga hari sebelum suaminya berangkat bertugas. Singkat cerita, lima hari setelah Lindsey dan suaminya, Ben Brown menikah, pasangan dari Pennsylvania itu pindah ke Alaska, tempat Ben ditempatkan untuk tugas militer. Nggak butuh waktu lama bagi pengantin baru ini untuk berpikir memiliki anak, dan tujuh bulan kemudian, Lindsey hamil.
Namun, perjalanan mereka untuk menjadi orang tua nggak semudah dan semulus yang dibayangkan. Ketika Lindsey hamil sembilan minggu, dia keguguran. Tapi itu bukan satu-satunya berita yang sulit. Lindsey berbagi di laman Facebook Love What Matters saat dia mengalami keguguran, pasangan tersebut juga mengetahui bahwa Ben akan dikirim ke Afghanistan selama sembilan bulan sampai satu tahun.
Terlepas dari harapan mereka, pasangan itu tidak berpikir mereka punya cukup waktu untuk hamil lagi sebelum penempatan Ben.
"Mengetahui bahwa dia akan banyak pergi untuk pelatihan pra-penggelaran antara bulan April dan ketika dia pergi pada bulan September, kami tidak berpikir kemungkinan saya akan
hamil lagi sebelum dia pergi. Dan kami harus menunggu satu tahun lagi untuk mencoba untuk hamil lagi. Kami benar-benar hancur," tulis Lindsey dikutip dari Love What Matters.
Karena semua yang mereka alami, Lindsey menjadi pesimistis. Ditambah lagi, keberangkatan Ben bertugas makin dekat dan setiap bulan berlalu dengan tes kehamilan yang negatif. Mereka meyakini bahwa untuk sementara ini bukan waktunya menjadi orang tua, Bun.
Kemudian, tiga hari sebelum Ben pergi, Lindsey menjalani tes kehamilan yang mengungkapkan bahwa dia sedang hamil. Lindsey sangat senang mengetahui bahwa dia hamil dan ingin memberi tahu Ben dengan cara yang khusus. Mereka sudah merencanakan untuk melakukan pemotretan sebelum penempatan Ben dan Lindsey memutuskan ini adalah saat yang tepat untuk mengejutkannya dengan berita kehamilan.
Setelah mengetahui bahwa dia hamil, Lindsey segera mengirim email kepada MJL AK Photography untuk merencanakan cara terbaik untuk memberi tahu Ben bahwa dia akan menjadi seorang ayah. "Saya mendapat ide itu secara online dan saya ingin mengatakan kepadanya secara besar-besaran. Saya pikir akan sangat mengagumkan bila momen ini diabadikan," katanya dikutip dari Cafe Mom.
Fotografer meminta mereka untuk masing-masing menulis tiga hal yang mereka sukai satu sama lain. Selama pemotretan, mereka masing-masing diminta untuk menulis apa yang mereka sukai satu sama lain dengan posisi berdiri saling membelakangi. Jadi nggak ada yang bisa mengintip.
 Ben terkejut melihat apa yang ditulis Lindsey/ Foto: Melissa Lawrence | MJL AK Photography |
"Kami memberi tahu Ben bahwa fotografer melakukan ini dengan pasangan lainnya sehingga dia tidak curiga. Saya sangat gugup sebelumnya dan tangan saya gemetar saat saya menuliskannya di papan tulis," tutur Lindsey.
Dan Ben pasti tidak menduga apa yang telah ditulis Lindsey adalah 'Kita akan punya anak!'. Menurut Lindsey, momen itu sempurna dan Ben benar-benar terkejut dan senang.
"Ketika kita berbalik, dia terkejut bukan main! Dia terdiam, lalu memelukku saja," ujar Lindsey.
Melissa Lawrence, sang fotografer juga mengaku sangat gugup karena takut kehilangan momen reaksi pertama Ben. Tapi, ia terus-menerus memotret sebanyak mungkin dan sangat bersyukur hasilnya ternyata bagus dan menjadi bagian dari momen spesial pasangan itu. Tanpa diragukan lagi, kegembiraan Ben sangat terlihat. Lindsey ingin foto-foto momen pemberian kejutan pada Ben bisa menginspirasi pasangan lain yang berjuang untuk hamil.
"Saya harap orang lain mendapatkan insprirasi dari sini hingga tidak pernah berhenti berharap. Kami benar-benar mengetahui bahwa ini semua adalah kuasa Tuhan," ujarnya. Lalu, setelah mengetahui istrinya hamil, Ben nggak ingin membiarkan Lindsey sendirian di Alaska.
"Kami memutuskan akan lebih baik jika saya pindah rumah ke Pittsburgh untuk dikelilingi keluarga selama Ben penempatan daripada tinggal di Alaska sendiri, "tulis Lindsey.
Selama Ben pergi ke Afghanistan, mereka berkomunikasi menggunakan video call. Ben juga selalu ikut setiap istrinya kontrol
kehamilan. Mereka bahkan mengetahui jenis kelamin anak mereka secara bersama-sama via video call. Diperkirakan, bayinya akan lahir pada tanggal 3 Mei mendatang.
"Ben akan kembali satu atau dua minggu sebelum saya melahirkan! Tentu sulit tanpa dia di sini, tapi sangat menyenangkan rasanya bila saya berada di rumah bersama keluarga," ujar Lindsey.
 Saat Ben di Afghanistan dan Lindsey di Pittsburgh/ Foto: Lindsey Brown |
(rdn)