Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apakah Bunda Sering Merasa Uang Belanja Bulanan Cepat Habis?

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Kamis, 08 Mar 2018 07:06 WIB

Suka bingung nggak sih, Bun, uang bulanan kok kayaknya cepat habis. Perasaan nggak dipakai macam-macam deh.
Siapa yang Sering Merasa Uang Belanja Bulanan Cepat Habis?/ Foto: Ari Saputra
Jakarta - Perasaan belum lama gajian atau dapat uang transferan dari suami. Tapi kok baru tanggal segini kayaknya uang udah berkurang banyak ya. Padahal nggak dipakai buat belanja macam-macam. Apakah Bunda juga mengalaminya juga?

Ternyata nggak cuma saya yang merasakan hal seperti ini. Salah satu sahabat HaiBunda, Eka Iyank Prasetyo juga merasakannya. "Kadang kita suka merasa kok duit berkurang banyak ya, udah pakai buat apa aja ya. Haduh belum bayar SPP dan lain-lain," tutur Eka waktu ngobrol dengan HaiBunda.

Berangkat dari hal itu, Eka pun membuat amplop anggaran bulanan. Menurutnya ini adalah salah satu alat perencanaan keuangan yang baik dan mudah. Eka memulainya di Januari 2018 ini. Hmm, mungkin sebagai resolusi baginya agar bisa mengelola keuangan keluarga lebih baik lagi, he-he.

Ada beberapa langkah untuk merealisasikan amplop anggaran bulanan itu, Bun. Yuk simak tips dari Bunda Eka.



1. Bikin Anggaran

Pertama-tama kita bikin dulu anggaran di keluarga kita. Misalnya kebutuhan untuk beras berapa rupiah, untuk kebutuhan air galon berapa rupiah, dan sebagainya.

2. Pisahkan Pengeluaran dan Bagi dalam Kategori

Misalnya kategori kebutuhan pribadi, keluarga, dapur, transportasi, sekolah, dan sebagainya.

3. Isi Amplop Sesuai Uang Anggaran per Bulan

Misanya untuk beras 20 kg dalam sebulan butuh anggaran Rp 250 ribu. Sedangkan galon dalam sebulan butuh 5 air mineral galon sehingga dianggarkan Rp 85 ribu, dan seterusnya.

Tips disiplin mengelola keuangan keluarga/Tips disiplin mengelola keuangan keluarga/ Foto: dok. pribadi


4. Gunakan Anggaran Sampai Akhir Bulan

"Kalau saya patokannya tanggal 24 tiap bulannya, dan mulai dari awal lagi saat suami gajian setiap tanggal 25," terang Eka.

5. Bila Ada Sisa, Tabung di Tempat Terpisah

Selama dua bulan menjalankan sistem ini, kata Eka, dirinya selalu mendapatkan sisa uang. Nah, sisanya jangan dipakai buat beli barang-barang lain, Bun, tapi kita tabung saja. "Pakai celengan sih kalau kita, nanti dibuka pas akhir tahun," tambahnya.

6. Ulangi dari Poin 1 Setiap Bulan



Awalnya Eka pakai amplop putih biasa. Tapi biar lebih lucu dan semangat, dia pun mengeprint gambar-gambar lucu sesuai ikon kebutuhannya.

"Jadi tiap bulan saya ambil cash sekian juta untuk dimasukkan ke dalam amplop. Believe it or not anggaran masak hanya Rp 800 ribu per bulan. Padahal kalau makan di luar bisa habis 4 hari tuh, hiks," papar Eka di Instagram-nya @ekaiyankprasetyo.

Agar lebih banyak lagi sisa yang ditabung, Eka menyiasati dengan belanja di pasar tradisonal. Soalnya secara harga sudah pasti jauh lebih murah ketimbang di supermarket.

Dengan mengamplopi anggaran tiap bulan, tambah Eka, kita jadi tahu pasti berapa pengeluaran bulan ini. "Kalau pengeluaran wajib kayak SPP, arisan, dan beberapa pengeluaran yang nominalnya tetap biasanya udah ketauan berapa pasti habis. Kalau beras, belanja bulanan, dan keperluan yang unpredictable harganya kita buatin anggarannya, kalau ada lebih kan bisa ditabung," papar ibu dua anak ini.

Eka merasa lebih disiplin soal keuangan dengan amplop anggaran/Eka merasa lebih disiplin soal keuangan dengan amplop anggaran/ Foto: dok. pribadi


Selain itu manfaat yang didapat adalah jadi lebih gampang mengatur pengeluaran. Dengan amplop anggaran ini, kita juga bisa lebih disiplindalam pengaturan pengeluaran bulanan.

"Ternyata selama ini kita terlalu membelanjakan uang kita untuk hal-hal yang sebenarnya tidak kita perlukan, walaupun kita tahu pengeluaran wajib kita berapa tiap bulannya. Tapi kalau ambil terus-terusan di ATM lama-lama uang tersebut kepakai untuk hal-hal yang seharusnya tidak kita perlukan," tambah Eka.

Adakah Bunda yang sudah melakukan pengaturan keuangan keluarga seperti ini? Atau Bunda punya cara lain agar kita lebih disiplin mengatur keuangan sehingga nggak belanja-belanja sembarangan dan bikin tanggal tujuh tiap bulannya sudah 'koma' alias tiarap dan mengencangkan ikat pinggang? Yuk, share pengalaman Bunda mengatur keuangan bulanan. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda