Sussex, Inggris -
Setelah menjadi orang tua, hidup kita mungkin berubah drastis. Kita nggak lagi seleluasa dulu untuk hangout bareng teman-teman. Mungkin kita jadi lebih lambat, karena mengurus hal-hal yang di luar prediksi kita. Mungkin kita jadi banyak lupa karena fokus yang terbelah-belah.
Mungkin kita lelah karena rumah yang jarang rapi, mainan anak tergeletak di mana-mana. Mungkin kita kesal karena dinding rumah kita kotor oleh coretan anak. Mungkin kita juga harus sering menghela napas saat baru masuk kamar mandi sudah digedor-gedor anak.
Tapi yuk kita nikmati detik demi detik waktu yang kita lalui dalam membesarkan si kecil. Karena di luar sana ada yang berharap punya kesibukan mengurus anak seperti yang kita lakukan. Karena waktu berjalan begitu cepat sehingga anak-anak kelak akan semakin bisa melalui hidupnya tanpa banyak campur tangan orang tuanya. Karena ada orang tua yang kehilangan anaknya untuk selamanya secara tiba-tiba.
Cerita
ayah dari Inggris ini mengingatkan kita semua bahwa waktu-waktu bersama anak sangat berharga. Sayang jika kita menghabiskannya dengan banyak marah dan berkeluh kesah. Karena siapa tahu waktu kita bersama anak nggak lama.
Ayah bernama Richard Pringle ini menuturkan anaknya yang berumur tiga tahun, Hughie, meninggal mendadak setelah mengalami pendarahan otak pada 18 Agustus tahun lalu. Hal itu membuat dunianya seperti terbalik.
Atas kehilangannya itu, Richard yang memiliki dua anak lainnya pun menulis '10 hal paling penting yang aku pelajari dari kehilangan anakku' di Facebook-nya.
Dalam tulisannya, Richard mengungkapkan betapa pentingnya bagi orang tua untuk berhenti sejenak dari kesibukannya dan menyediakan waktu untuk anak-anaknya. Saat waktu untuk anak terasa begitu sedikit, perlu untuk ingat bahwa mungkin nanti akan tiba waktu kita nggak bisa mencium mereka banyak-banyak.
Ia juga berpesan pada para orang tua agar mengambil sebanyak mungkin foto dan video anak-anaknya. Karena suatu hari bisa saja hanya foto dan video itu yang kita punya untuk mengenang mereka. Richard juga mengajak untuk menghargai hal-hal yang paling sederhana ketika bersama si kecil, karena siapa tahu hal itulah yang justru nantinya paling kita rindukan.
Ayah ini juga menyarankan para orang tua agar membuat jurnal tentang semua yang dilakukan anak-anaknya.
"Tulis semua yang dilakukan anak-anak kita yang dirasa menyenangkan. Kami baru saja kehilangan Hughie dan kami ingin mengingat semuanya. Sekarang kami lakukan ini untuk Hettie dan Hennie juga," kata Richard dikutip dari Daily Mail.
Richard juga mengingatkan semua orang tua untuk mengingat betapa hidupnya sangat diberkati jika anak-anak saat ini masih ada di pelukan. "Jika kita masih bisa membawa anak-anak, bisa mencium mereka tiap malam, sarapan bersama, berjalan ke sekolah, ke universitas, dan melihat mereka menikah, itu artinya kita sangat diberkati, jangan lupakan itu," papar Richard.
Secara singkat, berikut 10 hal yang Richard pelajari setelah kepergian buah hatinya, Bun.
1. Akan tiba saat di mana kita tidak akan bisa mencium atau mencintai sebanyak sekarang.
2. Kita selalu punya waktu untuk anak.
3. Ambil foto dan video sebanyak dan sebisa mungkin.
4. Jangan habiskan uang, habiskan waktu untuk anak.
5. Nyanyikan lagu bersama anak.
6. Hargai hal-hal sederhana bersama anak.
7. Cium ketika anak pergi.
8. Buat kebosanan menjadi menyenangkan.
9. Simpan semua dalam jurnal.
10. Jika kita punya anak, maka kita diberkati.
Postingan yang sudah dibagikan lebih dari 18 ribu kali ini banyak mendapat komentar positif. Ada yang merasa diingatkan untuk membuat segala hak bersama anak jadi kenangan yang indah. Ada pula yang ikut merasa sedih dengan kehilangan yang dialami Richard. Hiks, saya salah satu yang ikut merasa sedih sekaligus 'tertampar'.
Acara AmalBaru-baru ini, Richard memimpin acara amal untuk mengumpulkan dana pengadaan pemindai MRI di Rumah Sakit Conquest. Acara yang disebut Supercare Hughie ini adalah bentuk acara konvoi super car yang berbaris di jalan-jalan Hastings untuk mengenang Hughie yang sangat menyukai mobil.
Acara ini berhasil mengumpulkan £ 2,000 atau setara Rp 38 juta untuk rumah sakit lho, Bun. Dalam acara itu, Richard memberi pidato singkat tentang peristiwa yang mengubah hidup keluarganya.
"Ini tahun yang berat bagi kami sejak kehilangan Hughie. Tapi satu hal penting bagi kami adalah untuk merayakan apa yang dia inginkan. Dia hanya bersama kami selama tiga tahun tetapi dia membawa kenangan dan kebahagiaan pada kami seumur hidup," tutur Richard.
Foto-foto menunjukkan Hughie adalah seorang bocah ceria. Salah satu foto memperlihatkan Hughie sedang tertawa bersama ayahnya. Ada juga yang tertawa sambil memegang sekantung permen. Foto-foto itu kini menjadi kenangan berharga untuk Richard sekeluarga.
"Dia lembut, baik hati, penuh perhatian dan sangat menyenangkan, dia bisa mengubah kebosanan menjadi suatu yang ceria," kata Richard pada pada Mirror Online.
(Nurvita Indarini)