London -
Seorang ibu mencurahkan isi hatinya terkait perannya sebagai ibu sah-sah aja ya, Bun. Seperti istri celebrity chef
Jamie Oliver, Jools Oliver nih, Bun, yang ingin curhat. Soal apa? Jools rupanya punya penilaian sendiri terkait kesehariannya sebagai ibu rumah tangga.
Dalam podcast 'Made by Mammas', Jools bilang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga jauh lebih sulit ketimbang keseharian sang suami sebagai seorang koki profesional. Ya, masing-masing orang berhak kan, Bun, punya penilaian terhadap apa yang dia alami, he-he-he.
"Saya merasa keseharian saya sepuluh kali lebih sulit ketimbang Jamie. Saya sudah sering memberi tahu Jamie. Dia seperti hanya perlu bertemu Perdana Menteri sedangkan saya punya masalah dengan bra dan sesuatu tentang anak perempuan. Saya bilang ke dia, 'Tugas saya lebih buruk ketimbang kamu. Tugas ini bikin saya pusing, ini sulit. Belum lagi kadang nggak ada yang menghargai saya di rumah," papar Jools Oliver.
Hmm, Bunda juga merasakan hal sama dengan Jools? Wanita 43 tahun ini menambahkan suaminya pasti dihormati ketika bekerja sebagai chef. Tapi Jools sendiri merasa kadang kala hidupnya benar-benar menyebalkan dan memang agak sulit. Meski begitu, di mata Jools suaminya adalah soosok ayah yang baik kok.
"Dia ayah yang penyayang. Dia nggak segan melakukan berbagai hal dengan anak-anak," ujar
Jools Oliver dikutip dari Hello Magazine.
Nggak cuma itu, meski sudah punya lima anak Jools bilang dia nggak masalah misalkan hamil lagi di akhir tahun ini. Jools memang genap berumur 44 tahun di tahun ini dan dia bisa merasa agak tua. Tapi kalau memang diberi kepercayaan memiliki anak lagi, Jools oke-oke aja kok.
Bicara soal ibu rumah tangga, psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina bilang ibu rumah tangga maupun ibu bekerja sama-sama bisa stres. Tapi pada ibu rumah tangga, variasi stres yang ada tidak sebanyak pada ibu bekerja. Sumber stres dan kelelahan ibu bekerja bisa lebih bervariasi misalnya hubungan dengan atasan atau perjalanan pulang-pergi kantor yang bisa bikin stres.
Tapi, jika dikaitkan dengan intensitas stres, menurut Nina nggak terlalu berbeda intensitas stres pada ibu bekerja atau ibu yang tinggal di rumah. Contohnya, baik ibu bekerja atau tinggal di rumah sama-sama harus mengurus anak, rumah tangga, juga orang tuanya. Pada ibu bekerja, memang ada sumber stres yang lain. Tapi, pada ibu rumah tangga, karena umumnya urusannya masalah mengurus anak, rumah, dan orang tua bisa menjadi sumber stres yang besar untuknya.
"Kalau ada apa-apa, orang rumah nanyanya ke dia. Ada apa-apa sama anaknya, dia yang disalahin akhirnya. Jadi intensitasnya jadi lebih besar dan itu bisa aja bikin dia stres banget," kata Nina.
Dengan memahami 'sumber' stres dan kelelahan para ibu, iharap para ayah bisa lebih memberi perhatian untuk sama-sama mengurangi tekanannya. Misalnya dengan mempekerjakan asisten
rumah tangga atau sekali waktu liburan bersama untuk melepaskan penat.
(rdn/rdn)