Jakarta -
Ketika menjadi seorang
ibu bekerja, bukan nggak mungkin kadang muncul perasaan bersalah pada anak. Ya, sedih rasanya hati ini nggak bisa mendampingi anak di rumah karena harus bekerja.
Tenang, Bunda nggak sendirian. Sangat banyak kok ibu yang memiliki perasaan seperti ini. Menurut psikolog anak dan remaja dari Tiga Generasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, coba deh pikirkan ulang alasan kenapa Bunda memilih bekerja.
"Coba pikirkan, kenapa saya bekerja? Kenapa pekerjaan ini? Hal seperti ini harus ibu sendiri yang tahu jawabannya. Jadi, ketika anak tanya, 'Ibu kok kerja mulu', nggak ada lagi guilty feeling. Dan, hal inilah yang patut diselesaikan dulu dari si ibu," kata Vera dalam dalam acara diskusi yang membahas 'Tantangan Ibu Baru Sekaligus Sambut Big Baby Fair' yang diadakan oleh Lazada di Lalla Restaurant Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Setelah memantapkan jawaban dari diri sendiri, Vera menyarankan agar kita lebih berkordinasi sama pasangan, termasuk pembagian tugas rumah dan menjaga anak.
"Contoh, saya diizinin nih sama suami ambil job di weekend tapi tidak terus menerus. Lalu, ketika bekerja, saling ngobrol siapa nih yang berangkat lebih pagi dan siapa yang bisa jaga anak dulu. Intinya, komunikasi penting," papar Vera.
Vera menambahkan, selain itu yang nggak kalah penting dipunyai ibu adalah skill time management-nya. Misal, kalau tahu besok anak sekolah pagi, malamnya bisa Bunda mulai menyiapkan bekal anak. Atau minimal menyiapkan bahan makanan yang bakal dimasak besok pagi sehingga nggak buru-buru.
Satu lagi hal yang sering bikin ibu bekerja pusing tujuh keliling. Saat pulang kerja dan keadaan rumah berantakan. Wah, yang kayak begini pasti suka bikin emosi sendiri ya, Bun. Eits, jangan emosi dulu, apalagi kalau di rumah anak kita masih kecil. Wajar kok, rumah bisa berantakan.
 Coba tarik nafas dan cari 'me time' sejenak sebelum masuk rumah. Foto: Thinkstock |
"Jangan salahkan kondisi rumah, jangan salahkan juga anak yang rewel karena udah nungguin kita pulang kerja. Ya, bisa aja dibilang, 'Kan ada nenek atau si Mbak'. Ingat ya, kehadiran kita nggak bisa digantikan sama siapapun ya," ungkap Vera.
Walaupun anak sudah anteng sama nenek atau si Mbak ART, tetap saja anak akan sangat senang ketika kita sudah sampai di rumah. Ya, karena nggak ada yang bisa gantiin posisi ibu lebih dari siapapun. Menurut Vera justru malah bahaya kalau posisi kita tergantikan sama orang lain. Kebayang kan, misal ketika kita sampai rumah anak malah asyik main sama yang lain?
"Akan beda lho rasanya ketika si anak cerita sama ibunya langsung," imbuh Vera.
Vera pun memberi sedikit trik agar emosi kita lebih terjaga ketika hendak masuk rumah jika dalam keadaan lelah pulang bekerja. Soalnya, pas masuk rumah ibu bisa aja emosi lihat ada yang berantakan sedikit atau justru ikut ngomel karena anak cranky setelah nungguin bunda pulang kantor.
"Yang bisa kita lakukan, kasih waktu diri sendiri dulu. Time out, saya yang di kantor dengan saya yang di rumah itu berbeda, coba tarik napa, mungkin bisa berhenti sebentar untuk minum dulu tenangin diri dan pikiran. Tapi, bukan jadi nongkrong lho ya," papar Vera.
Ketika diri sudah dirasa tenang, baru deh kita siap melangkahkan kaki masuk rumah dan bisa lebih tenang menghadapi apapun yang ada di rumah. Pada dasarnya,
ibu bekerja itu sah-sah saja. Semua bisa kok diatur selama Bunda punya tekad yang bulat.
(aml/rdn)