moms-life
Tips Mempersiapkan Biaya Melahirkan
Kamis, 08 Nov 2018 10:35 WIB
Jakarta -
Setelah menikah dan memiliki rencana punya anak atau hendak menambah momongan, penting banget bagi pasangan suami istri mempersiapkan biaya melahirkan. Untuk melakukan itu, nggak ada salahnya melakukan tips ini.
Menurut financial planner dari PT Mitra Rencana Edukasi, Sari Insaniwati, CFP dana yang harus disiapkan antara lain.
1. Pemeriksaan rutin ke dokter atau bidan, mencakup biaya laboratorium, konsultasi dokter, pemeriksaan USG, dan obat-obatan
2. Kebutuhan saat hamil seperti pakaian khusus, tambahan makanan bergizi, dan senam hamil
3. Perlengkapan bayi, apalagi jika anak pertama maka kebutuhan akan lebih banyak
4. Biaya melahirkan. Kita perlu ingat, Bun, ada perbedaan cukup signifikan untuk biaya persalinan normal dengan caesar. Perbedaan kelas kamar perawatan juga berpengaruh terhadap biaya yang dibutuhkan.
5. Biaya usai melahirkan seperti konsultasi dokter anak, biaya vaksinasi, dan untuk keluarga Muslim ada biaya aqiqah.
"Semuanya perlu biaya yang nggak sedikit. Maka, perlu disiapkan sebagai bagian dari tabungan untuk kebutuhan melahirkan. Sama seperti untuk kebutuhan lain, tidak ada patokan persentase melainkan tergantung kebutuhan dan kemampuan dana dari keluarga," kata Sari saat ngobrol dengan HaiBunda.
Contohnya, kalau dana kurang leluasa Bunda bisa melahirkan melalui bantuan bidan atau memilih kamar dengan harga yang lebih terjangkau. Sari mengingatkan, perencanaan keuangan untuk biaya melahirkan perlu disiapkan sebaik-baiknya karena banyak hal-hal yang mungkin tidak sesuai keinginan karena banyaknya faktor.
Misal, Bunda dan Ayah udah menyiapkan biaya untuk persalinan normal tapi ternyata si kecil harus lahir melalui operasi caesar, sudah pasti dana yang dibutuhkan membengkak dari yang diperkirakan. Maka dari itu, Sari menekankan perlu pengalokasikan budget yang mempertimbangkan aspek ketidakpastian.
"Dalam mempersiapkan dana untuk biaya melahirkan, harus dihitung lebih dulu kebutuhan dananya. Karena kebutuhan dana kurang dari 1 tahun, sebaiknya dana disimpan dalam bentuk investasi yang aman, stabil, dan mudah dicairkan. Misalnya tabungan, deposito, atau Reksadana Pasar Uang. Nah, sebaiknya biaya melahirkan disimpan terpisah dari rencana keuangan lainnya agar tidak terganggu," tambah Sari.
Bagi pasangan yang baru berkeluarga, Sari menyarankan untuk mulai menyisihkan dana untuk kebutuhan saat hamil dan melahirkan sejak dini. Jika belum menyiapkan sama sekali, maka berhematlah mulai sekarang. Kurangi pengeluaran untuk gaya hidup dan prioritaskan untuk dana kebutuhan hamil dan melahirkan.
"Setelah melahirkan, tidak berarti pengeluaran akan berhenti, yang ada malah biaya kebutuhan hidup bertambah karena anak butuh asupan pangan bergizi, kebutuhan seiring bertambahnya usia, pemeriksaan secara berkala ke dokter, dan lainnya. Ada baiknya mulai menambah dana darurat, minimal 6 kali pengeluaran keluarga per bulan," pungkas Sari.
(rdn/nwy)
Menurut financial planner dari PT Mitra Rencana Edukasi, Sari Insaniwati, CFP dana yang harus disiapkan antara lain.
1. Pemeriksaan rutin ke dokter atau bidan, mencakup biaya laboratorium, konsultasi dokter, pemeriksaan USG, dan obat-obatan
2. Kebutuhan saat hamil seperti pakaian khusus, tambahan makanan bergizi, dan senam hamil
3. Perlengkapan bayi, apalagi jika anak pertama maka kebutuhan akan lebih banyak
4. Biaya melahirkan. Kita perlu ingat, Bun, ada perbedaan cukup signifikan untuk biaya persalinan normal dengan caesar. Perbedaan kelas kamar perawatan juga berpengaruh terhadap biaya yang dibutuhkan.
5. Biaya usai melahirkan seperti konsultasi dokter anak, biaya vaksinasi, dan untuk keluarga Muslim ada biaya aqiqah.
![]() |
Contohnya, kalau dana kurang leluasa Bunda bisa melahirkan melalui bantuan bidan atau memilih kamar dengan harga yang lebih terjangkau. Sari mengingatkan, perencanaan keuangan untuk biaya melahirkan perlu disiapkan sebaik-baiknya karena banyak hal-hal yang mungkin tidak sesuai keinginan karena banyaknya faktor.
Misal, Bunda dan Ayah udah menyiapkan biaya untuk persalinan normal tapi ternyata si kecil harus lahir melalui operasi caesar, sudah pasti dana yang dibutuhkan membengkak dari yang diperkirakan. Maka dari itu, Sari menekankan perlu pengalokasikan budget yang mempertimbangkan aspek ketidakpastian.
"Dalam mempersiapkan dana untuk biaya melahirkan, harus dihitung lebih dulu kebutuhan dananya. Karena kebutuhan dana kurang dari 1 tahun, sebaiknya dana disimpan dalam bentuk investasi yang aman, stabil, dan mudah dicairkan. Misalnya tabungan, deposito, atau Reksadana Pasar Uang. Nah, sebaiknya biaya melahirkan disimpan terpisah dari rencana keuangan lainnya agar tidak terganggu," tambah Sari.
Bagi pasangan yang baru berkeluarga, Sari menyarankan untuk mulai menyisihkan dana untuk kebutuhan saat hamil dan melahirkan sejak dini. Jika belum menyiapkan sama sekali, maka berhematlah mulai sekarang. Kurangi pengeluaran untuk gaya hidup dan prioritaskan untuk dana kebutuhan hamil dan melahirkan.
"Setelah melahirkan, tidak berarti pengeluaran akan berhenti, yang ada malah biaya kebutuhan hidup bertambah karena anak butuh asupan pangan bergizi, kebutuhan seiring bertambahnya usia, pemeriksaan secara berkala ke dokter, dan lainnya. Ada baiknya mulai menambah dana darurat, minimal 6 kali pengeluaran keluarga per bulan," pungkas Sari.
Baca juga: 3 Manfaat Menggendong Anak |