Jakarta -
Kabar gembira datang dari penyanyi
Denada. Anak perempuan semata wayangnya yang sedang mengidap penyakit Leukimia, perlahan kondisinya membaik. Gadis kecil berusia 6 tahun itu bahkan sudah diizinkan masuk sekolah.
Diketahui bahwa Shakira Aurum saat ini sedang menjalani pengobatan kemoterapi di Singapura. Dukungan dan doa dari berbagai pihak terus mengalir untuk kesembuhan putri kesayangan Denada ini.
Kabar bahagia soal kondisi Shakira yang membaik ini diunggah oleh mantan suami Denada,
Jerry Aurum di Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, tampak Jerry Aurum sedang menggendong Shakira, di sebelahnya berdiri Annisa Pohan, sahabat Jerry yang datang untuk menjenguk Shakira.
Jerry pun membagikan kabar bahagia soal anaknya. Shakira pelan-pelan mulai masuk dalam kondisi darah yang membaik dan stabil, walau tetap harus berhati-hati tentunya.
Kabar bahagia lainnya, Shakira sudah diizinkan masuk sekolah khusus setelah libur perayaan Imlek. Sekolah tersebut dikelola yayasan rumah sakit untuk anak-anak dengan penyakit serupa. Shakira sangat senang, begitu pun dengan kedua orang tuanya.
"Dia sudah diizinkan ke 'sekolah khusus' setelah libur Imlek, yakni sekolah yang dikelola oleh yayasan di rumah sakit untuk anak2 yang terkena sakit serupa.
Yaaaay, langkah konkrit awal untuk dirinya pelan-pelan bisa kembali menjalani hidup normal dan punya teman seumuran (yang sudah sangat dirindukannya) mengingat kesehatan dan perkembangan mentalnya nggak kalah pentingnya." tulis ayah Shakira ini.
[Gambas:Instagram]
Unggahan Jerry Aurum ini disambut gembira oleh para netizen. Banyak yang mengucap syukur dan juga terus mendoakan semoga Shakira benar-benar bisa pulih seperti sedia kala.
Apa yang dialami oleh Denada dan Jerry Aurum ini tidak mudah, Bun. Memiliki seorang anak yang mengidap sakit keras pastinya membuat hati orang tua tercabik.
Menurut Susi Susilawati, S.KM, perawat senior di Rachel House, anak dengan penyakit kronis seperti kanker, HIV, atau gangguan ginjal nggak cuma butuh pengobatan fisik, Bun. Mereka juga butuh dukungan dari segi spiritual dan emosional. Di sini, peran Bunda dan Ayah sebagai orang tua sangat penting.
"Si anak dalam kondisi penurunan, emosionalnya meningkat. Sensitif, ya. Apakah hal-hal seperti itu juga wajar buat dia? Itu wajar buat dia, dan suatu keadaan yang normal buat dia. Keluarga harus mendukung kondisi emosionalnya yang saat ini seperti itu," jelas Susi.
Selain itu, Susi berpendapat bahwa orang tua yang selalu mendampingi anak dengan penyakit kronis wajar memiliki kondisi emosional yang naik turun, seperti merasa cepat lelah, lebih sensitif, dan cepat marah.
Namun, Susi menyarankan agar Bunda dan Ayah tidak boleh terlihat menyerah nih di hadapan anak. Hadirkan energi positif di sekitar anak, sehingga kondisi psikologisnya bisa tetap baik meskipun kondisi fisiknya menurun.
[Gambas:Video 20detik]
(yun)