Jakarta -
Berawal dari kebiasaan masyarakat kita yang kerap bilang, "Titip oleh-oleh dong!" maka berkembanglah usaha
Jasa Titip (JasTip). Malah dari usaha jastip ini saja, keempat perempuan berikut sukses meraup untung yang tidak sedikit.
Dimulai dari Desanti Sarah, ibu dua anak ini memulai usaha
jastip sebenarnya secara tidak sengaja. Saat itu di tahun 2016 ada sebuah
warehouse produk kecantikan di dekat rumah yang sedang sale sampai 90 persen. Ia lalu coba menawarkan ke pelanggan di
online shop miliknya, @riverscorner.
"
Costumer-nya banyak dari luar daerah.
Alhamdulillah banyak yang tertarik. Setelah itu kalau ada sale, saya coba buka jastip," cerita Desanti kepada
HaiBunda.
Desanti kemudian berjibaku membuka usaha jastip hanya berdua bersama suami. Ia bahkan beberapa kali berbelanja barang titipan dengan mengajak anak-anak mereka.
Hebatnya lagi, Desanti dan suami tidak mengeluarkan modal sepeser pun untuk mulai belanja barang titipan. "Karena saya belanja, ketika
costumer sudah transfer," jawab Desanti.
Barang yang dititipkan pada Desanti juga tidak harus spesifik dari event-event besar. Ia juga tidak keberatan dititipi barang dari toko furniture macam IKEA.
"Tiap tahun mereka buka sale saya pasti buka jastip. Kalaupun tidak ada sale saya tetap buka jastip. Begitu juga dengan Big Bad Wolf, The Bodyshop, Decathlon, Kedaung, Lock n Lock, Gramedia, Mizan," papar Bunda yang juga pelari itu.
Big Bad Wolf 2019 Foto: Eny Kartikawati/Wolipop |
Keuntungan yang diraup juga lumayan untuk sebuah usaha titipan. Jika diasumsikan harga per barang Rp100 ribu, ia bisa mematok jasa titip sebesar Rp10 ribu - Rp20 ribu.
"Hitungan yang terakhir yang kemarin Big Bad Wolf, keuntungan Rp8 juta - Rp10 juta dari 11 hari event," jelas Desanti.
Buat Desanti, keuntungan juga bukan sekadar materi. Tapi juga rasa bahagia saat melihat kepuasan konsumen, terutama buat mereka di daerah yang kesulitan mendapat buku-buku berkualitas.
"Pengalaman paling berkesan buat saya saat itu membantu seorang ibu mencarikan buku pelajaran untuk anaknya. Kebetulan Beliau tinggal di daerah. Rasanya bahagia sekali bisa mendapatkan bukunya," tambah ibu dari Rain dan River itu.
Jika Desanti bisa mendapat tim jastip dari bantuan suami, beda lagi dengan Ramadhana Karmila yang bisa mendapat 'geng jastip' sesama ibu rumah tangga. Cerita
jastip-nya dimulai dari rasa bosan dan berakhir dengan rumah seperti kapal pecah. Kisah Mila, sapaan karibnya, di halaman berikut.
(ziz/rdn)