Jakarta -
Jastip alias jasa titip. Bisnis
ngehits di kalangan bunda milenial ini semakin diminati. Enggak butuh modal besar, Bunda juga bisa menjalaninya dari rumah tanpa harus mengeluarkan anggaran sewa tempat usaha.
Selain untuk mengisi waktu luang dan hobi belanja, sebagian bunda yang membuka jastip juga bertujuan menambah pemasukan. Jadi, enggak cuma mengandalkan gaji pribadi atau gaji suami.
Melihat perkembangan pesat jastip, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Joseph Pesik menganggap usaha ini bukan model bisnis baru. Menurutnya, para pelaku jastip hanya mendapat kemudahan medium dan belum terorganisir secara
online.
"Sekarang bisa langsung lewat WhatsApp. Bisa dia buka jasa titip di Instagram Story. Tapi kalau dia terorganisir, baru bisa dibilang sebuah bisnis," urai Ricky, saat ngobrol dengan
HaiBunda beberapa waktu lalu.
Ricky pun menyarankan agar penyedia
jastip lebih mempromosikan produk dalam negeri, ketimbang membawa barang titipan dari luar negeri. Kalau lebih sering membawa barang dari luar negeri, kata Ricky, justru hanya meningkatkan jumlah impor.
"Barang-barang Indonesia yang ke luar. Jadi, bukan barang-barang luar ke Indonesia. Kalau di jasa titip itu misalnya titip tenun, titip batik, titip perhiasan perak. Itu kan sangat luar biasa kalau kita bisa lakukan dan dorong itu," tegasnya.
Kelihatannya mudah ya, Bun, membuka bisnis jastip. Banyak juga lho bunda yang berbekal modal nekat dan sekadar menyalurkan hobi, tapi akhirnya sukses menjalankan usaha
online ini.
Seperti beberapa bunda yang berbagi pengalaman kepada
HaiBunda tentang ide awal membuka jastip. Mereka juga berbagi tips apa aja yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis jastip. Simak di halaman selanjutnya ya, Bunda.
(muf/rap)