Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Istri Bertahan Hidup Selepas Kepergian Herman 'Seventeen'

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Jumat, 08 Mar 2019 14:31 WIB

Alih-alih memikirkan pengganti Herman, yang ada dalam pikiran Uli hanya bertahan hidup selepas kepergian suami tercinta.
Juliana Moechtar/ Foto: Didik Dwi Haryanto/20detik
Jakarta - Ditinggal suami untuk selamanya, tentu tak pernah terbayang dalam benak Juliana Moechtar, istri gitaris 'Seventeen' Herman Sikumbang. Juliana atau biasa disapa Uli mengaku shock saat Herman tewas dalam bencana tsunami di Tanjung Lesung, Banten, dua bulan silam.

Selepas kepergian Herman Sikumbang, kini Uli harus bangkit melanjutkan hidup bersama kedua anaknya, Hafuza Dhamiri Herman (6) dan Hisyam Quraisy Herman (5). Menata hidup harus dia lakukan demi membesarkan kedua putranya.

Terlebih, kini sang anak pertama, Hafuza sudah memasuki usia sekolah dasar. Menjalankan pesan sang suami, Hafuza harus masuk sebuah Islamic School yang biayanya tak sedikit, Bunda.


"Yang dipikirakan bukan pendamping hidup, tapi lebih ke cara bertahan hidup. Bagaimana anak-anak bisa bertahan, apalagi sebelum almarhum pergi, Fuza sudah tes di sebuah Islamic School. Nah, pas almarhum enggak ada, waktunya bayar. Dia bilang, Fuza harus sekolah di sini ya karena ini sekolah bagus," ungkap Uli, saat berbincang eksklusif dengan HaiBunda.

Diceritakan Uli, sang suami ingin anaknya mendapat pendidikan yang terbaik demi masa depannya. Biaya tak menjadi beban untuk Herman, bahkan dia berjanji akan melunasi sepulang dari Banten. Namun sayang, Herman malah pulang dalam kondisi sudah terbujur kaku.

Untungnya, almarhum Herman pergi dengan meninggalkan tabungan. Meski menurut Uli tak banyak, namun cukup untuk menutup kebutuhan sekolah si sulung. Ke depan, Uli hanya tinggal memikirkan uang bulanan sekolah Fuza.

Cerita Istri Bertahan Hidup Selepas Kepergian Herman 'Seventeen'Istri Herman Seventeen/ Foto: Didik Dwi Haryanto/20detik

Dia bertekad untuk kerja keras, asal kebutuhan anak-anak terpenuhi. Sehingga, pesan terakhir almarhum dapat dia tunaikan.

"Dia ninggalin pesan, ini uang untuk sekolah Fuza ya. Walaupun enggak sebanyak yang harus dibayar. 'Tunggu Han (panggilan sayang) pulang, kita lunasin semua'. Jadi, memang dia pergi pun bilang sekolah Fuza," lanjut Uli.

Di tengah kebingungan masalah finansial, Uli bersyukur karena rezeki mengalir tanpa diduga-duga. Banyak simpati yang datang kepadanya selepas kepergian Herman.

Hal itu terlihat dari jumlah followers Instagram yang terus naik hingga sekarang. Tak dipungkiri Uli, jika hal itu berpengaruh positif pada tawaran endorse yang makin lancar. Hasilnya pun bisa untuk menutup kebutuhan mereka sehari-hari.

"Finansial sekarang enggak berkurang. Rezekinya ada saja, saya percaya setiap musibah Allah memberikan keajaiban-Nya. Rezeki ada saja, semoga seterusnya kaya gini," tutup Uli.


Kisah serupa banyak dialami bunda di luar sana. Kepergian suami, tak cuma meninggalkan rasa kehilangan bagi istri dan anak-anaknya. Masalah keuangan kerap menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian ibu rumah tangga.

Melansir Psychology Today, kehilangan pasangan bisa mempengaruhi hidup seorang istri. Bahkan bisa menjadi peristiwa yang paling membuat stres dalam hidupnya. Kesedihan yang mendalam bisa membuat mereka mengabaikan kebutuhan sendiri, sehingga dapat merembet ke permasalahan fisik dan psikologis.

Stres akan mengubah sistem kekebalan tubuh pada usia berapapun. Dalam wanita yang sudah tua biasanya akan lebih rentan mengalami penurunan kesehatan. Untuk itu, disarankan bagi wanita yang berduka untuk berbagi kesedihan agar tidak membuatnya stres berlebihan.

[Gambas:Video 20detik]



(rap/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda