HaiBunda

MOM'S LIFE

Akhir Perjuangan Bunda Satu Anak Pengidap Obesitas

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Senin, 25 Mar 2019 16:30 WIB
Ilustrasi obesitas/ Foto: iStock
Jakarta - Nurhidayati Khusnul, perempuan obesitas asal Lamongan, Jawa Timur, mengembuskan napas terakhir pada Minggu (24/3/2019) sore. Kematian menjemput perempuan 31 tahun ini setelah kondisinya sempat kritis.

Melansir dari detikcom, sebelum meninggal dunia, perempuan berbobot hampir 200 kilogram ini mengalami gangguan pernapasan dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Soegiri Lamongan.

"Pasien memang obesitas. Tapi tidak ada tanda-tanda diabetes, tekanan darah pasien juga masih normal," kata Kabid Pelayanan RSUD dr Soegiri Lamongan dr.Maya Hangraningrum.


"Selain sesak napas, pasien juga mengidap sepsis. Komplikasi berbahaya akibat infeksi," lanjutnya.


Suami Nurhidayati, Maskur, menceritakan kalau sang istri pernah mengalami pembengkakan kaki pada enam bulan lalu. Namun, pria 40 tahun ini memastikan sakit di kaki Nurhidayati hanya seminggu dan sempat beraktivitas lagi.

"Saat itu hanya disuntik terus sembuh," cerita Maskur.

Nurhidayati Khusnul saat dirawat di rumah sakit/ Foto: Eko Sudjarwo
Selepas itu, Nurhidayati sebenarnya mendapat pantauan dari Dinas Kesehatan Lamongan. Tim tersebut memantau komposisi gizi dan asupan kalori ibu satu anak ini.

Namun, takdir tak dapat ditolak, Bun. Nurhidayati, yang juga mengalami luka di punggungnya, meninggal dunia di rumah sakit. Perjuangan melawan penyaiktnya pun berakhir.

Menurut penjelasan dr.BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), FIHA, obesitas mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Kondisi inilah yang bisa menimbulkan gangguan ritme jantung, yang tadinya jinak berubah menjadi ganas dan menyebabkan kematian mendadak.


Ario menegaskan, pemompaan jantung yang keras selama terus menerus akan membuat otot jantung menebal. Penebalan otot jantung kemudian mengakibatkan gangguan kelistrikan pompa jantung.

"Jantung berdetak begitu cepat, penyebaran darah tidak efisien dan menyebabkan kematian mendadak," tegas dokter yang praktik di RS Jantung Harapan Kita Jakarta, seperti dilansir detikcom.

Tak cuma gangguan irama jantung, hipertensi atau penyakit darah tinggi pada pengidap obesitas muncul karena penumpukan lemak di pembuluh darah.

"Kalau ada penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah akan naik. Pengidap obesitas sangat rentan mengalami hipertensi, yang akhirnya menyebabkan gangguan jantung dan pembuluh darah," jelas Dr. dr.Ismoyo Suni, Sp.JP(K), FIHA, FASCC.

[Gambas:Video 20detik]

(muf/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

Kehamilan Amrikh Palupi

Andhara Early Gunting Kartu Kredit Usai KPR Lunas, Tak Ingin Berutang dan Riba

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Ariana Grande Diserang Penyusup di Karpet Merah Premier Film, Pelaku Sering Lakukan Aksi Serupa

Mom's Life Annisa Karnesyia

Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab

Mom's Life Arina Yulistara

7 Penyebab Doa Tidak Terkabul

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Lemari Pakaian Menurut Pakar

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab

5 Penyebab Rambut Bayi Baru Lahir Rontok dan Cara Mengatasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK