Jakarta -
Mendukung penuh
Prabowo Subianto, Titiek Soeharto beberapa kali ikut menghadiri kampanye terbuka. Baru-baru ini, dilansir detikcom, Titiek meghadiri kampanye di Purworejo, Jawa Tengah. Dalam orasinya di kampanye, Titiek Soeharto yakin Prabowo akan menang pilpres.
Titiek juga menyinggung posisinya sebagai ibu negara jika Prabowo-Sandi memenangkan pilpres. Titiek juga mengajak warga untuk bersama-sama mengawasi TPS saat pemungutan dan penghitungan suara, demi memastikan kemenangan Prabowo-Sandi.
"Awasi juga TPS. Jika Prabowo menang, Ibu Titiek jadi ibu negara itu urusan belakangan," ujar Titiek.
Meski telah berpisah,
Titiek Soeharto kini tetap menjaga hubungan harmonis dengan Prabowo. Ia dan Prabowo juga beberapa kali mendukung anak semata wayangnya, Didit Hediprasetyo.
Terkadang setelah pasangan suami istri bercerai, masalah tidak selesai begitu saja. Beberapa pasangan masih bermusuhan kendati perceraian telah terjadi. Padahal pemusuhan orang tua bisa berdampak buruk pada anak.
 Saat Titiek Soeharto Beri Sinyal Jadi 'Ibu Negara'/ Foto: Rinto Heksantoro/detikcom |
Namun, sepertinya hal itu tidak berlaku untuk Titiek dan capres Prabowo ya, Bun. Faktor usia dan pengalaman membuat keduanya lebih bijak dalam menyikapi perpisahan.
"Sebaiknya saling menahan ego. Kalau sudah bercerai jangan terus bermusuhan. Misalnya anak tinggal dengan ibu, karena bermusuhan, ibu menjelek-jelekkan mantan suami di depan anak. Ini menumbuhkan kebencian anak pada sosok ayahnya," jelas psikolog Ratih Zulhaqqi.
Lalu, menurut Psikolog Alzena Masykouri, saat orang tua memutuskan untuk bercerai, anak tetap harus dipenuhi kebutuhannya. Baik kebutuhan akan kasih sayang ayah dan ibu, maupun kebutuhan kehidupannya sehari-hari.
"Anak sebaiknya diberikan kenyamanan oleh ayah dan ibunya agar cepat beradaptasi dengan kehidupan pasca
perceraian," tutur Zena.
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rap)