Jakarta -
PerjuanganÂ
Ustaz Arifin Ilham melawanÂ
kanker kelenjar getah beningnya telah berakhir. Pada Rabu (22/5/2019) malam, Ustaz Arifin Ilham menghembuskan napas terakhirnya di Penang, Malaysia.
Kabar ini disampaikan langsung putra sulungnya, Muhammad Alvin Faiz melalui akun
Instagram miliknya, @alvin_411.
[Gambas:Instagram]
"Innalillahiwainnailaihirojiun, telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham," tulis Alvin.
Ustaz Arifin sendiri pernah menceritakan kanker kelenjar getah bening atau limfoma yang diidapnya pada akhir tahun lalu. Kala itu, penyakit kankernya telah memasuki stadium 4A.
Menurut Dr.dr.Andhika Rachman, SpPD-KHOM, dari RS Cipto Mangunkusumo, kanker kelenjar getah bening punya ciri tidak sakit dan semakin besar. Bentuknya seperti benjolan di tubuh.
"Kalau karena limfoma, benjolan justru makin besar. Juga perhatikan gejala khas limfoma lainnya, seperti demam lama dengan suhu tak sampai 38 derajat Celsius," kata dr Andhika, dikutip dari
detikcom.
 Limfoma/ Foto: ilustrasi/thinkstock |
Kasus kanker kelenjar getah bening, menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, memang terus meningkat dengan cepat setiap tahunnya. Limfoma merupakan tipe kanker yang muncul dalam sistem limfatik, yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.
Berikut 8 fakta kanker kelenjar getah bening yang Bunda harus tahu.
1. Limfoma terbagi menjadi 2 tipe, yaitu limfoma Hodgkin (LH) dan limfoma Non-Hodgkin (LNH)
2. Sekitar 90 persen dari pasien limfoma adalah pengidap limfoma Non-Hodgkin, sisanya limfoma Hodgkin
3. Limfoma Non-Hodgkin (LNH) terjadi karena mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik. Ini merupakan tumor ganas yang lebih sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun.
4. Limfoma Hodgkin (LH) terjadi karena mutasi sel B pada sisten limfatik. Biasa menyerang kelenjar getah bening di kepala dan leher. Umum terjadi pada usia 20 sampai 30 tahun, tapi juga bisa terjadi pada usia 60 tahun ke atas.
5.
Gejala umum limfoma yaitu, pembengkakan pada kelenjar gatah bening biasa terjadi di leher, ketiak, dan lipatan paha. Kemudian, menggigil, demam berulang, keringat berlebih di malam hari, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, sesak napas, sakit kepala, ruam dan gatal pada tubuh.
6. Didiagnosis melalui tes darah, bone marrow test, imaging (x-ray, CT scan, MRI, tomografi), dan pemeriksaan pungsi lumbal.
7. Limfoma lebih banyak menyerang pria dibanding wanita
8. Usia,
genetik,Â
daya tahan tubuh lemah, paparan kimia beracun, dan pernah tertular virus Epstein-Barr atau EBV adalah beberapa faktor risiko limfoma.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)