Jakarta -
Wanita dikenal senang
belanja, baik secara online maupun mendatangi tokonya langsung. Apalagi kalau ada diskon bertebaran. Sepertinya diri ini sulit untuk mengerem keinginan belanja ya, Bun. He-he-he.
Ada yang menganggap belanja itu hiburan, tapi bagi yang lain belanja lebih dari sekadar hiburan. Bahkan, dalam beberapa kasus, belanja bisa jadi sebuah kecanduan yang nyata dan destruktif yang dapat berubah menjadi bencana keuangan.
"Belanja dan pengeluaran kompulsif didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak pantas, berlebihan, dan di luar kendali," kata Donald Black, MD, profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengutip
Web MD.
Black bilang,
kecanduan berbelanja sama seperti kecanduan lainnya. Pada dasarnya, kondisi ini berkaitan dengan impulsif dan kurangnya kontrol terhadap impuls seseorang.
Apa sih yang menyebabkan orang kecanduan berbelanja? Ruth Engs, EdD, seorang profesor ilmu kesehatan terapan di Universitas Indiana, mengatakan tidak ada yang tahu apa penyebabnya. Tapi, beberapa bukti menunjukkan sekitar 10 - 15 persen orang bisa jadi punya kecenderungan genetik terkait perilaku adiktif.
 Foto: shutterstock |
"Ditambah dengan lingkungan yang memicu perilaku tertentu. Meski sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ada orang yang kecanduan belanja," kata Engs.
Nah, kalau penyebab kecanduan berbelanja belum diketahui pasti, kenapa pecandu belanja tetap melanjutkan perilaku mereka meski itu merusak? Engs berpendapat seseorang akan merasakan kesenangan ketika melakukan perilaku adiktif seperti berbelanja itu, Bun,
"Artinya, endorfin dan dopamin, yang merupakan tempat reseptor opiat di otak, dinyalakan, dan orang itu merasa baik. Saat si orang ini merasakan sesuatu yang membuatnya nyaman, mereka tak segan mengulangnya lagi," kata Engs.
Dikutip dari
detikcom, bagi orang yang kecanduan, berbelanja adalah kegiatan untuk memuaskan hasratnya. Kemudian,
kecanduan belanja (omniomania)Â diduga disebabkan oleh aliran endorfin dan dopamin.
Kedua hormon ini yang menyebabkan pembelanja mengalami perasaan sangat bahagia tapi sementara. Sehingga, dia ingin mengulangnya lagi dan lagi.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)