Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Bijak Mengelola THR

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 27 May 2019 14:36 WIB

Kadang, pengelolaan THR yang kurang tepat malah bikin kantong boncos ya, Bun.
Ilustrasi THR/ Foto: Tim Infografis Zaki Alfarabi
Jakarta - Kadang kala, karena terlalu bersemangat, banyak kebutuhan yang rasanya wajib dipenuhi setelah Tunjangan Hari Raya (THR) cair. Tapi, kalau mengelola THR secara tidak tepat, bisa-bisa dompet malah boncos, Bun.

Lantas, gimana sih alokasi THR yang tepat? Menurut financial planner Stephen Christian yang karib disapa Steve, hal yang perlu dipastikan adalah apakah sudah terbebas dari utang. Sebab, menurut Steve, untuk membangun keuangan keluarga yang sehat, harus bebas utang (kecuali utang produktif).

"Alangkah lebih bijaksana jika kita menggunakan uang THR untuk menutup utang-utang terlebih dahulu, karena ini prioritas utama," tutur Steve, saat berbincang dengan HaiBunda.



"Bayangkan jika kita pakai THR untuk membeli baju baru, bahkan berlibur dengan keluarga, namun kita masih punya utang dengan saudara atau teman kita," imbuhnya.

Lalu, pikirkan pula apakah dana darurat yang kerap disebut kotak P3K yang besarnya 3 - 6 persen kali biaya hidup. Jika kotak P3K belum terisi, kata Steve, kita bisa gunakan THR sebanyak 50 persen untuk mengisi kotak P3K dan 50 persen untuk income protection dan asset protection.

Foto: Muhammad Ridho
Jika kotak P3K-nya sudah terisi, kita bisa mengalokasikan 50 persen untuk income protection dan asset protection. Kemudian, 50 persen boleh digunakan untuk kebutuhan lebaran.

"Untuk komposisi ini, tiap orang akan berbeda sesuai dengan kasus masing-masing. Ibarat saat berobat, sakitnya sama tapi jenis obat dan dosis berbeda, sesuai kebutuhan masing-masing pasien. Pada prinsipnya, kita harus bijaksana mengelola uang yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan sebelum memenuhi keinginan kita," papar Steve.

Makanya, Steve mengaku setuju banget kalau THR digunakan untuk menambal kebutuhan lain, misalnya membayar utang, sebelum memenuhi kebutuhan. Setelah itu baru digunakan untuk keinginan.

Beberapa waktu lalu, independent financial planner Debby Prazna Okky mengatakan, kesalahan yang umum dilakukan sehingga THR seperti 'menguap' gitu aja adalah merasa THR adalah penghasilan atau gaji ke-13.


"Jadi mikirnya enggak apa-apa habis-habisin aja nih pengeluaran di bulan lain, kan ada THR. Bukan gitu mindset-nya," tutur Okky.

Okky bilang, yang tepat adalah pengeluaran bulanan tercukupi dari penghasilan bulanan. Jadi kita enggak mengandalkan THR sebagai gaji ke-13. Sehingga, penggunaan THR memang buat kebutuhan hari raya, Bun.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda