Jakarta -
PedangdutÂ
Dewi Perssik masih diliputi suasana duka. Sepekan lebih, sang ayah pergi untuk selamanya. Meski demikian, dia seolah tetap merasakan keberadaan ayahnya.
"Karena kini saya masih merasa papi saya ada," kata
Dewi Perssik, dikutip dari
detikcom.
Pemilik nama Dewi Murya Agung ini mengaku sangat rindu dengan sang ayah. Kerinduannya pun sampai terbawa dalam mimpi.
"Saya mimpi, papi saya tidur di sebelah saya, pakai baju koko, baju mau sholat, saya bangun itu kayak rindu saya. Ya Allah, rindu setengah mati, saya pengen dipeluk, walaupun ada kesedihan ada rasa senang itu walau cuma dalam mimpi, tidak berbicara," ujar wanita 33 tahun ini.
Ia pun bercerita tentang saat-saat terakhirnya bersama sang ayah. Sebelum ayahnya berpulang, dia sempat membelikan handphone baru. Almarhum ayahnya pun memintanya untuk mengunggah momen kebersamaan mereka di Instagram.
"'Upload Nak, kebersamaan kita taruh di IG', itu IG papi saya ada waktu itu. Terus tanggal 10 kami bawa ke Jakarta. Kalau sekarang penyesalan saya, tahu gitu saya diemin di rumah, saya enggak langsung bawa ke rumah sakit. Tapi karena kepingin papi saya lekas sembuh, saya bawa ke rumah sakit, tanggal 10 nya bulan Juni saya bawa mayatnya ke Jember," jelas Dewi Perssik, sambil menangis terisak.
 Foto: Yakub Mulyono |
Dikutip dari
National Health Security (NHS), emosi akibat kehilangan orang terkasih merupakan hal normal yang akan berlalu dengan sendirinya. Rasa kehilangan ini biasanya memengaruhi kehidupan hingga 18 bulan.
Tapi, ada beberapa kasus yang bisa saja membutuhkan waktu lebih lama atau sebentar. Selain itu, pada beberapa orang, ada yang mampu mengatasi perasaan sedihnya sendiri. Namun, ada pula yang butuh bantuan lingkungan sekitar bahkan terapis.
Selain itu, psikolog klinis Carla Marie Manly menjelaskan, anak perempuan memiliki respons kesedihan lebih kuat daripada anak laki-laki. Pria yang kehilangan orang tua mereka biasanya lebih lambat menunjukkan kesedihannya.
Penelitian juga menunjukkan, kehilangan ayah lebih terkait dengan hilangnya penguasaan diri, tujuan, visi, keyakinan, dan komitmen. Sedangkan kehilangan seorang ibu memunculkan respons atau kesedihan yang lebih dalam.
Sementara menurut pemaparan dr.Nikole Benders-Hadi, perbedaan kesedihan kehilangan ayah maupun ibu tergantung pada kedekatan sang anak dengan orang tuanya.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)