Jakarta -
Persalinan normal biasanya membutuhkan proses yang lebih lama. Mulai dari tahapan kontraksi, mengejan, hingga akhirnya berhasil melahirkan.
Dikutip dari
detikcom, persalinan normal juga berisiko mengalami robekan jalan lahir atau episiotomi. Meski demikian, tak semua ibu hamil harus menjalani episiotomi.
Menurut dr. Hari Nugroho, Sp.OG dari RSUD Dr Soetomo, hal tersebut tergantung dari elastisitas jalan lahir masing-masing.
"(Melahirkan, red) Anak pertama seringkali masih kaku, sehingga perlu dilakukan episiotomi, walaupun bukan berarti semua yang melahirkan pertama akan dilakukan episiotomi," ujarnya.
Tak usah khawatir, ketika akhirnya robekan ini harus dijahit. Sebab, tenaga kesehatan biasanya akan melakukan pembiusan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit yang tak perlu. Menurut Hari, bisa dengan pembiusan lokal di area yang akan dijahit saja atau bisa pembiusan total.
"Pada luka kecil kadang malah tidak perlu dilakukan penjahitan," kata dokter yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
 Ilustrasi posisi seks pasangan suami istri. (Foto: istock) |
Sementara itu bagaimana jika Bunda yang ingin melakukan hubungan intim dengan Ayah setelah melahirkan dengan episiotomi? Mengenai hal ini, suami istri bisa melakukanÂ
posisi seks yang dirasa nyaman bagi Bunda.
Melansir dari buku
Ensiklopedia Kehamilan dan Kelahiran, Ayah dan Bunda bisa mencoba posisi seks 'sendok' di mana pasangan meringkuk bersama seperti sepasang sendok.
Posisi seks ini cocok dicoba jika Bunda mengalami rasa sakit saat mulai mencoba bercinta lagi setelah melahirkan, khususnya jika menjalani episiotomi.
Bunda juga bisa melihat manfaat bercinta di trimester akhir dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(som/rap)