Jakarta -
Nyeri sendi merupakan penyakit yang mayoritas dikeluh oleh wanita. Dikutip dari
detikcom, nyeri sendi bisa dimulai dari masa kehamilan hingga menopause. Pada masa-masa ini, ibu-ibu sering mengeluh badan terasa nyeri saat beraktivitas.
Pada wanita hamil, karena berat tubuh bertambah, lutut akan bekerja lebih keras untuk menumpu beban. Akibatnya usai melahirkan, para ibu biasanya sering mengeluhkan nyeri lutut. Lalu, masuk ke masa menopause, wanita akan sering mengalami nyeri sendi.
Malah menurut dr. Deasy Erika Sp.KFR, makin bertambahnya usia, nyeri sendi akan menjuru ke penyakit ostheoarthritis.
"Hormon estrogen adalah protektor tulang kita, jadi begitu wanita menopause hormon estrogennya nol bahkan minus. Berarti tulang kita sudah tidak ada pelindung lagi," kata Deasy.
Selain, faktor usia dan hormon, ada dua faktor lainnya yang menyebabkan ibu-ibu rentan nyeri sendi. Menurut Aimee Klapach, MD, faktor lainnya adalah struktur tubuh wanita. Mobilitas sendi dan ligamen wanita lebih luwes dibandingkan pria. Dengan kata lain, wanita lebih lentur. Elastisitas sendi ini memungkinkan lebih banyak gerakan dan karena itu risiko lebih besar untuk mengalami
nyeri sendi.
Faktor lainnya adalah kegemukan atau obesitas. Meskipun obesitas adalah faktor untuk pria dan wanita, wanita memiliki risiko obesitas lebih besar dibandingkan dengan pria.
 Ilustrasi nyeri sendi/ Foto: iStock |
"Obesitas meningkatkan risiko nyeri sendi karena tingkat stres yang lebih tinggi pada sendi. Studi menunjukkan bahwa setiap 1/2 kg tambahan berat badan sama dengan 2 kg berat di lutut," tulis Klapach dilansir
Allina Health.
Lantas, bagaimana jika Bunda sudah mengalami nyeri sendi? Bunda bisa melakukan empat hal berikut ini.
1. Pertahankan berat yang sesuai. Semakin berat tubuh, semakin banyak kekuatan pada sendi.
2. Tetap aktif. Temukan kegiatan yang Bunda nikmati yang berdampak ringan pada sendi, seperti berenang atau bersepeda, dan hindari kegiatan yang memiliki gerakan berulang.
3. Perkuat otot. Perkuat otot yang mengelilingi sendi, ini akan membantu melindungi dan mengurangi jumlah stres yang diletakkan pada sendi. Seorang ahli terapi fisik dapat membantu Bunda mengembangkan kekuatan otot secara rutin.
4. Gunakan metode PRICE yakni
Protect, Rest, Ice, Compression, Elevate. Protect atau lindungi sendi dengan penyangga, Rest, sering-seringlah beristirahat di area yang terluka. Ice atau es, tambahkan kompresi ke area dengan pembungkus dan elevate atau naikkan kaki sampai tingginya di atas dada.
Lalu, untuk mengatasi
nyeri sendi, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi obat bersifat sistemik seperti obat minum dan suntik. Deasy, mengatakan untuk obat gosok masih diperbolehkan dan aman.
"Enggak masalah karena dia sifatnya topikal dan penerapannya melalui kulit. Jadi di sendi itu ada yang namanya reseptor nyeri, nah dengan pemberian topikal ini yang kita koreksi adalah reseptor nyerinya," kata Deasy.
Bagi ibu yang baru melahirkan, simak manfaat olahraga pilates melalui video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)