Jakarta -
Keju digemari banyak orang di dunia karena rasanya yang gurih. Menurut Chef Degan Saptoadji, keju bila ditambahkan ke masakan apa pun menjadi lebih istimewa. Jadi sesuatu yang beda dari biasanya, itu yang membuat keju digemari banyak orang.
"Keju kalau dilihat sangat fleksibel, bisa menjadi topping sebuah makanan, bisa jadi isian, bisa dicampur dengan adonan, bisa membuat makanan pembuka, dessert," kata Degan di acara Press Conference Pre-Event Festival Kuliner KRAFT, di bilangan Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019).
Nah, mungkin beberapa dari kita suka menambahkan keju ke masakan rumah. Namun, seringkali kita main aman, Bun, entah omelet atau makaroni. Lalu, bagaimana dengan masakan lainnya?
Chef Degan pun memberikan tipsnya. Jadi, di masakan nusantara cocok tapi keju itu harus dipilih yang sesuai. Artinya cocok adalah supaya rasanya tidak dominan pada makanan tersebut, Bun.
"Tidak mengubah cita rasa khas dari sebuah makanan. Harus ada
balanced-nya di antara keju dan makanannya," ujarnya.
Jelasnya, kita harus memilih bahan-bahannya yang kita mau pakai. Misalnya pakai sayuran, harus menggunakan sayuran yang rasanya netral artinya
keju tersebut bisa dikombinasikan.
"Sayuran yang netral antara lain brokoli, labu siam. Kalau kita ngomong misalnya pare enggak bisa karena pahit. Buat saya pribadi kurang cocok, tapi ada juga yang suka," kata Degan.
 ilustrasi keju sebagai topping makanan/ / Foto: Istimewa |
Menurut Degan, kita harus hati-hati karena kalau kita mencampur keju dengan masakan rumah khas Indonesia. Ini karena kita ingin mendapatkan gurih dari keju tapi kita ingin tetap mempertahankan rasa masakan nusantaranya.
"Kita harus memilih kombinasi yang cocok misalnya jangan mengombinasikan masakan yang sudah strong, contohnya sambal matah Bali. Mungkin kejunya nanti akan kalah rasanya, jadi kurang pas," tutur Degan.
Kita bisa kreasikan dengan masakan lain yang tidak strong rasanya, contohnya lumpia. Tidak mengubah rasa tapi hanya menambahkan keju.
"Saya selalu bilang gini, dari segi masakan memang enggak ada peraturan. Kalau ada peraturan kita mungkin akan terus makan masakan dahulu. Misalnya dahulu di
masakan nusantara enggak ada keju, sekarang sekian banyak orang suka keju. Zaman sekarang ini setidaknya kita bisa memilah, mana yang pas ditambah keju mana yang tidak," kata Degan.
Namun, semuanya kembali lagi ke selera masing-masing. Jika Bunda dan si kecil suka sekali dengan keju enggak ada salahnya membuat rasa keju lebih dominan dibanding bahan masakan lainnya.
Simak juga resep perkedel isi ikan dan keju melalui video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)