Jakarta -
Ketika berbicara tentang cara terbaik mencuci baju atau pakaian, kebanyakan dari kita mungkin berpikir sudah tahu apa yang selama ini dilakukan. Termasuk tentang suhu air untuk
mencuci baju. Lebih baik pakai air dingin atau hangat agar pakaian awet?
Para ahli menyarankan pemakaian air dingin lebih baik untuk mencuci pakaian maupun dompet. Bunda bisa menghemat tagihan listrik karena kalau menggunakan air panas tentunya membutuhkan energi untuk memanaskan air.
"Anda lebih mudah mencuci dengan air hangat, tapi kami menemukan ini tidak sebanding dengan biaya energi tambahan," kata pakar peranti rumah tangga, Ashleigh Iredale mengutip
Daily Mail.Namun, apabila Bunda menggunakan air panas dengan tenaga surya, kata Iredale, juga kurang bagus untuk semua pakaian. Mencuci pakaian dengan air panas memang umumnya lebih disukai. Tetapi, dari data yang dilansir
ABC News, warga Australia lebih memilih mencuci pakaian dalam dengan air dingin.
Selain itu, Iredale mengatakan, kualitas
mesin cuci dan deterjen juga turut memengaruhu hasil dari cucian. Tapi, jika ada anggota keluarga yang sakit serta jika Bunda ingin memperpanjang usia mesin cuci, baiknya gunakan air panas.
"Tak masalah sesekali mencuci baju dengan air panas untuk menghilangkan residu dan jamur deterjen, serta membuat masa pakai mesin cuci lebih lama," katanya.
Mengenai efek air hangat ke pakaian, pakar tekstil di Brisbane Yvonne Ritson mengatakan warna pakaian lebih cepat memudar jika dicuci dengan air hangat.
"Orang-orang juga harus memperhatikan label perawatan pada pakaian mereka, sehingga mereka tahu cara tepat memperlakukan pakaian mereka untuk hasil terbaik," katanya.
Sekain itu, saat mencuci pakaian jangan lupa memisahkan pakaian dalam. Suhu ideal untuk mencuci pakaian umumnya sekitar 15 derajat Celcius. Untuk membunuh bakteri di pakaian dalam, suhu yang diperlukan minimal 40 derajat Celcius.
 ilustrasi mencuci baju/ Foto: iStock |
Nah, Dr.Charles Gerba, profesor mikrobiologi di University of Arizona, telah menyimpulkan menempatkan hanya satu potong pakaian dalam dengan pakaian lain selama mencuci dapat menyalurkan 100 juta E. coli dalam air.
Para peneliti menyebutkan rata-rataÂ
pakaian dalam memiliki sepersepuluh dari satu gram sisa urine atau feses selama satu hari. Jadi, ketika Bunda mencucinya berbarengan dengan pakaian lain, ada sekitar 100 juta bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus di dalam air cucian tersebut. Demikian dilansir
detikcom.
Bunda, simak bahaya menaruh kapur barus di lemari bayi dalam video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)