Jakarta -
Zaman sekarang, rumah-rumah tak sebesar ukuran rumah zaman dahulu. Kini, ruang untuk tamu, makan, dan
dapur bisa terlihat ketika kita membuka pintu depan rumah. Sementara itu, di rumah zaman dahulu, tiap ruangan serba terpisah.
Menurut CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan, tinggal bagaimana caranya kita bisa memaksimalkan
space yang ada. Nah, dari situ, kita sebenarnya mulai dari dapur, Bun. Kenapa?
"Karena mungkin kalau kita
ngomongin interior, dapur biasanya yang pertama kali dimulai. Dapur itu jadi kunci rumah itu nyaman atau enggak. Ini karena
space-nya kecil, kalau dapur yang jorok bakalan jorok satu rumah. Kalau dapur yang rapi bersih, rumahnya bakalan bersih," kata Dimas di acara Launching Dapur Dama di Dekoruma Experience, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019).
Jadi, dapur kalau di apartemen atau rumah kecil itu kuncinya. Nah, bagaimana cara menata dan memanfaatkan ruang di dapur? Kata Dimas, sebenarnya kalau kita melihat desain, kan merupakan
art dan
science. Untuk membuat dapur yang baik disesuaikan dengan kebutuhan kita.
"Misalnya
dapur di Prancis akan beda ukurannya dengan dapur di Indonesia, karena orang di luar jauh lebih tinggi," ujarnya.
Disebutkan Dimas, menata dapur itu susah-susah gampang. Ada gampangnya karena seringkali hal mudah malah kita abaikan. Untuk menata dapur yang baik kita perlu lakukan
zoning.
Zoning yaitu membagi area menjadi tiga, yakni primer, sekunder, dan tersier.
"Kita lihat posisi tangan kita saja, kalau kita ingin meraih sesuatu dengan cukup meluruskan tangan saja berarti termasuk zona primer. Artinya barang-barang tersebut yang paling sering dipakai," papar Dimas.
 ilustrasi dapur / Foto: iStock |
Kedua adalah area sekunder. Area ini mudah dijangkau jika tangan ke atas atau ke bawah untuk mengambil sesuatu, enggak usah harus jinjit atau bungkuk.
"Kalau harus jinjit, jongkok, pakai tangga itu area tersier. Ini hal yang simpel, cuma sering dilewatkan. Misalnya di tempat piring, piring yang sering dipakai malah ditaruh di laci bawah, sedangkan yang besar di atas. Ini yang dimaksud zoning system," kata Dimas.
Selanjutnya, kita perlu membuat dapur menjadi lebih ergonomis. Artinya kita mendesain dapur yang memudahkan kita untuk mengambil benda yang ada di atas dan bawah.
Di kesempatan yang sama, Chef Joey Natahan Kennedy bilang, pemanfaatan ruang di dapur juga perlu diperhatikan. Berkaca dari pengalamannya, keluarga Joey pernah ingin masak besar menggunakan panci presto. Namun, karena pemanfaatan ruang kurang baik, panci tersebut malah dicari di gudang bukan di dapur.
Belum lagi kalau ternyata gudangnya ada di lantai dua, Bun. Wah, merepotkan deh. Satu hal lagi menurut Joey yang tak kalah penting, terkadang kita malas masak di dapur karena enggak punya tempat penyimpanan bahan makanan.
"Kalau saya sih malas terus terang harus ke supermarket setiap minggu, lebih baik sebulan sampai dua bulan sekali. Mending saya stok di rumah, taruh di wadah. Jadi pemanfaatan ruang yang seperti itu diÂ
dapur perlu diterapkan," kata Joey.
Simak tentang manfaat rempah di dapur dalam video berikut:
(aci/som)