Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Belajar dari Perceraian Penyanyi Inggris Adele

Maya Sofia   |   HaiBunda

Jumat, 13 Sep 2019 16:30 WIB

Meski akan bercerai, Adele dan Simon Konecki sepakat mengasuh anak semata wayang mereka bersama-sama.
Adele resmi gugat cerai suami/ Foto: Christopher Polk/Getty Images for NARAS
Jakarta - Penyanyi asal Inggris Adele resmi mengajukan cerai dari suaminya, Simon Konecki. Hal ini terungkap dalam dokumen cerai yang diajukan di Pengadilan Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Pada April 2019, Adele dan Konecki memang sudah mengumumkan soal perpisahan mereka. Namun ketika itu, keduanya sepakat tidak membahas lebih lanjut hal ini kepada publik.

Kini, baik Adele dan Konecki juga sudah sepakat mengenai hak asuh anak semata wayang mereka, Angelo Adkins. "(Keduanya) berkomitmen membesarkan putra mereka bersama dengan penuh kasih sayang," ujar salah seorang perwakilan Adele dan Konecki, dikutip dari BBC.

Sebelum menikah, Adele dan Konecki telah berpacaran selama lima tahun. Ia akhirnya dipersunting Konecki pada 2016. Namun rupanya, rumah tangga keduanya tak bertahan lama.

Meski pasangan bercerai, predikat sebagai Ayah dan Bunda bagi anak-anak tidak akan pernah berubah. Menurut konselor perkawinan dan penulis buku Magnetic Partners, Stephen J. Betchen, D.S.W., pasangan yang memutuskan bercerai dipastikan memiliki masalah perkawinan yang berat.

"Tapi, hubungan setelah perpisahan tidak hanya tergantung pada rusaknya pernikahan, melainkan pada seberapa dekat menjalani prinsip setelah perceraian itu," ujar Stephen, seperti dilansir Psychology Today.

Stephen mengungkapkan, setidaknya ada lima prinsip yang harusnya diterapkan kedua belah pihak yang bercerai, yakni:

1. Setiap pasangan harus bertanggung jawab atas kontribusi masing-masing, yang menyebabkan rusaknya perkawinan.

2. Pertimbangkan apakah menjalani proses hukum yang bersih tanpa bersitegang. Pada umumnya, kegelisahan pasangan akan memuncak saat proses perceraian.

3. Cobalah menghindari koalisi setelah perceraian. Artinya, jangan bicara buruk soal mantan kepada keluarga atau teman Bunda.

4. Jaga hubungan dengan anak-anak. Dengan mengurangi peran mantan pasangan atau bahkan menganggapnya buruk, hanya akan menimbulkan kebencian lebih dalam, juga di mata anak-anak.

5. Jika sudah memulai hubungan baru dengan orang lain, cobalah menjaga jarak dengan teman atau tetangga dekat mantan pasangan. Hal ini demi meredam panasnya atmosfer setelah perceraian.

[Gambas:Video 20detik]

(som/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda