Jakarta -
Hubungan yang 'beracun' bisa menjadi penyebab kegagalan pernikahan. Baru-baru ini mantan presenter dan lady rocker Indonesia,Â
Tiga Setia Gara curhat di media sosial. Diakui Tiga, ia mengalami KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dengan suaminya, James Tolley.
Dilihat di Instagram Story-nya, Tiga menangis sesenggukan dan meminta tolong siapa pun untuk membantunya keluar dari rumah. Ia meminta orang-orang di media sosial untuk menghubungi kedutaan besar Indonesia di AS. Sambil menangis, Tiga menjelaskan sebab kaki pincangnya dan terpaksa berbohong ke pengacara, dokter demi melindungi suami.
"Buat orang-orang Indonesia, gue mau jujur kenapa gue pincang? Itu karena James tendang lutut gue makanya gue operasi. Gue bohong sama lawyer, sama dokter, sama siapapun, gue protect suami gue, gue enggak mau suami gue dipenjara," ujar Tiga, dikutip dari
InsertLive.
Bahkan sebelum mengunggah Instagram Story, Tiga sempat bertengkar dengan suami dan menelepon panggilan darurat 911. Sayangnya, hasil panggilannya itu nihil karena polisi setempat tak percaya dengan Tiga. Ia dianggap pembohong dan lebih percaya dengan James.
Selama ini, diakui
Tiga, ia sudah sangat sabar. Meski diperlakukan tidak pantas secara fisik, ia tetap menjalani operasi dengan sabar. Tiga terus menangis dan meminta tolong. Ia juga memberi tahu alamat tinggalnya di Ohio, AS.
 ilustrasi pasangan suami istri bertengkar/ Foto: Istock |
"Please, tolong siapapun yang kalian ngerti embassy Indonesia, bantu gue pulang. Tolong banget, tolong banget. Bantu gue keluar, gue tinggal sekarang di Ohio," ujar Tiga.
Kita doakan semoga masalahnya cepat diselesaikan ya, Bun. Dikutip dari Very Well Mind, pernikahan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup. Sementara itu pernikahan buruk dapat membuat patah hati, tertekan, dan lesu. Pernikahan buruk memiliki pola pelecehan fisik atau emosional, kekacauan, perselingkuhan yang berulang.
Pernikahan toksik adalah masalah serius. Memang, pilihannya adalah bercerai, namun tidak semudah itu kenyataannya. Ada sebagian orang sudah terikat dalam pola hubungan ini dan sulit untuk melepaskan. Banyak pula yang merasa terjebak karena finansial atau khawatir dengan anak-anak.
Apa tanda-tanda terjebak di pernikahan toksik? Jacqueline Newman, pengacara perceraian dan hukum matrimonial yang berbasis di New York City menjelaskan satu tanda perilaku beracun adalah jika pasangan menghina, tetapi menyamarkan penghinaan dalam komentar konstruktif tentang penampilan.
"Misalnya (pasangan bilang)'Anda akan terlihat jauh lebih baik jika x, y, atau z,'"katanya Newman, dikutip dari Bustle.
Kata Newman, banyak hubungan pernikahan beracun berasal dari keinginan satu orang untuk mengendalikan orang lain. "Seseorang dapat melakukan kontrol ini atas orang lain dengan menjadi emosional, kasar secara fisik," kata Newman.
Jika merasa selalu ada ketidaksetaraan dalam kontrol hubungan, lebih baik kita periksa apakah berada dalam hubungan yang sehat atau tidak. Kemudian, wajar jika pasangan sesekali bertengkar dan saling adu argumen. Nah, di
pernikahan yang toksik, pertengkaran pasangan cenderung parah.
Pawnee A. Davis, seorang pengacara perceraian di Maryland dan Washington D.C., kepercayaan dan kejujuran adalah bagian dari fondasi hubungan, dan jika pasangan berbohong itu adalah tanda perilaku beracun. "Anda tahu berbohong adalah masalah ketika Anda mulai menyadari bahwa Anda tidak bisa mempercayai apa yang dikatakan pasangan Anda karena mereka berbohong begitu banyak," kata Davis.
Simak juga cerita lengkap dari Tiga Setia Gara melalui video berikut.
[Gambas:Video 20detik]
(aci/som)