Jakarta -
Kabut asap yang menyelimuti Riau dan Kalimantan menjadi perhatian masyarakat di seluruh Indonesia. Bahaya asap yang sangat tebal, berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
Salah satu yang harus diwaspadai adalah infeksi saluran pernapasan (ISPA), yang menyerang tenggorokan, paru-paru, hidung, dan tenggorokan. Selain itu, asap yang terlalu pekat juga berbahaya untuk ibu hamil.
Itu sebabnya, banyak pihak mendesak agar kabut asap di Sumatera dan Kalimantan segera dituntaskan. Bahkan, sebagian masyarakat membantu dengan menunaikan
salat minta hujan lho, Bun.
Seperti dilakukan masyarakat Sumatera Selatan, yang melakukan salat istisqa pada Rabu (18/9/2019) kemarin. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru berharap hujan turun untuk meredakan kabut asap.
 Salat minta hujab/ Foto: Antara Foto |
"Hari ini kita melaksanakan salat minta diturunkan hujan agar kebakaran hutan dan lahan segera berakhir. Saya sudah meminta bupati, kapolres, dan kodim di daerah ikut," ujar Herman Deru dikutip dari
detikcom.
Bunda juga ingin membantu mendoakan agar kabut asap cepat reda? Simak niat dan tata cara salat istisqa untuk memohon agar turun hujan, dikutip
HaiBunda dari laman
NU Online.Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadrami menyebut jika salat istisqa dilakukan dua rakaat. Serupa dengan salat Id, namun berbeda pada penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua.
Berikut ini ringkasan tata cara shalat istisqa:
1. Salat dua rakaat.
2. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Alfatihah.
3. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Alfatihah.
4. Khutbah dua atau sekali, sebelum atau setelah salat. Khutbah setelah salat lebih utama.
5. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.
6. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.
7. Perbanyak doa dalam khutbah kedua. Wallahu a'lam.
Meurujuk hadist riwayat Bukhari dan Muslim, sebelum menunaikan salat istisqa Bunda bisa memanjatkan doa berikut:
La ilaha illallahul 'azhimul halimu, la ilaha illallahu rabbul 'arsyil 'azhimi, la ilaha illallahu rabus samawati wa rabbul ardhi wa rabbul 'arsyil karimi.
Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia."
Setelah itu, dianjurkan untuk memanjatkan doa salat istisqa seperti diriwayatkan Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya.
"
Allahummasqina ghaitsan mughitsan hani'an mari'an (lan riwayat muri'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan da'iman.Allāhummasqinal ghaitsa, wa la taj'alna minal qanithin. Allahumma inna bil 'ibadi wal biladi wal baha'imi wal khalqi minal bala'i wal juhdi wad dhanki ma la nasyka illa ilaika".Allāhumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinā min barakatis sama'i, wa anbit lana min barakatil ardhi.Allahummarfa' 'annal jahda wal ju'a wal 'ura, waksyif 'annal bala'a ma la yaksyifuhu ghairuka.
Allahumma inna nastaghfiruka, innaka kunta ghaffara, fa arsilis sama'a 'alaina midrara.
Artinya: Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.
Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.
Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.
Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.
Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.
[Gambas:Video 20detik]
(rap/rdn)