Jakarta -
Baru-baru ini ramai video memperlihatkan
ular 'berkaki' mati dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Apakah Bunda termasuk yang sempat mendapat video tersebut di grup WhatsApp keluarga atau teman?
Mengutip
detikcom, video tersebut mulanya beredar di YouTube dan direkam Tim 1 Subsatgas Gab II Dim 0302 Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada Rabu 18 September 2019.
Video berdurasi 2:07 menit ini memperlihatkan seekor ular yang mati hangus akibat karhutla. "Ditemukan ular berkaki di lahan kebakaran di Kelurahan Sekip Hilir, ini dia kakinya," demikian suara petugas di dalam video.
Meski demikian, ada
netizen meragukan bahwa ular tersebut berkaki. Seorang
netizen bernama Barnacel Boy mengatakan bahwa ular tersebut berjenis King Cobra dan bagian yang disebut sebagai kaki ular adalah alat reproduksi. Benarkah demikian?
Penggiat alam sekaligus pencinta reptil, Muhammad Panji atau lebih dikenal dengan Panji Petualang ikut angkat bicara soal keberadaan ular tersebut, Bun. Jika Bunda masih ingat, Panji remaja pernah tampil dalam acara Panji Sang Petualang.
Kini, pria yang sudah memiliki istri dan anak lebih aktif sebagai
YouTuber. Soal ular 'berkaki' yang ramai diberitakan beberapa hari ini, Panji menjelaskan bahwa itu adalah King Cobra jantan yang terbakar.
"Adapun benda menyerupai kaki di dekat ekor adalah kelamin ular yang keluar. Jadi bukan naga ya," ujar Panji dalam akun Instagram
@panjipetualang_real.Seperti diketahui karhutla yang terjadi beberapa pekan terakhir tak hanya memakan korban jiwa satwa liar, melainkan juga manusia. Bayi laki-laki berusia tiga hari di Pekanbaru meninggal dunia diduga akibat kabut asap karhutla di Riau.
Orang tua bayi bernama Evan merupakan warga di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Evan menyebutkan, bayinya meninggal pada Rabu (18/9/2019) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Malam itu dia membawa bayinya ke bidan karena mengalami demam tinggi.
Walau sudah diberi obat oleh bidan setempat, Evan mengatakan, demam tinggi bayinya tak turun juga. Evan menceritakan, bidan menyarankan agar segera dirujuk ke rumah sakit.
"Kondisi bayi saat itu bibirnya sudah menghitam, sesak napas. Panas badan anaknya saya mencapai 40. Makannya saya bawa ke rumah sakit, tapi belum sampai ke rumah sakit Syafira anak saya meninggal," ungkap Evan.
Walau bayinya sudah meninggal, Evan mengaku tetap membawa ke rumah sakit Syafira. "Anak saya sempat diperiksa dokter, kata dokternya terkena virus akibat asap," ujarnya.
Bunda bisa simak kabar ular 'berkaki' yang heboh beberapa hari ini dalam video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(som/som)