Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bunda, Ketahui 4 Gejala Alergi Pelumas untuk Bercinta

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 19 Sep 2019 19:05 WIB

Cairan lubrikasi atau pelumas bisa membantu ketika hubungan seks terasa menyakitkan. Namun, cairan pelumas juga bisa memicu alergi
Ilustrasi alergi pelumas untuk berhubungan intim/ Foto: thinkstock
Jakarta - Pasangan suami istri umumnya menggunakan pelumas alias cairan lubrikasi sintetik agar hubungan intim terasa lebih nyaman. Ya, penggunaan pelumas amat membantu wanita yang punya masalah dengan kurangnya pelumasan vagina. Namun, Bunda mesti waspada karena pelumas pun bisa memicu alergi pada beberapa orang.

Alyssa Dweck, MD, FACOG, dokter spesialis kandungan yang juga penulis Complete A to Z For Your V mengatakan, gatal-gatal setelah pemakaian pelumas bisa karena alergi terhadap bahan yang ada di dalam pelumas.

"Mungkin sulit untuk mengetahui apakah Anda alergi terhadap pelumas, kondom yang digunakan dengan pelumas, atau bahkan sperma. Meski alergi sperma jarang, ini bisa saja terjadi," kata Dweck, mengutip Pop Sugar.

Dweck mengatakan ada tiga jenis pelumas, yakni yang berbasis air, berbasis silikon, dan berbasis minyak seperti minyak kelapa dan minyak zaitun. Dweck menjelaskan, beberapa gejala paling umum dari alergi yang berhubungan dengan pelumas antara lain:

1. Ruam atau gatal-gatal pada area kulit yang terkena pelumas
2. Sensasi terbakar di atau sekitar vagina. Atau di area yang terkena pelumas.
3. Keputihan setelah menggunakan pelumas
4. Kesulitan bernapas atau mengi. Walaupun jarang, gejala ini sangat serius dan Bunda perlu dibawa ke UGD.

Apabila mengalami reaksi alergi, Dweck menyarankan menyuci area yang terkena pelumas dengan sabun dan air hangat. Jika alergi tidak hilang atau reda dalam sehari, hubungi dokter.

Untuk memilih pelumas dengan tepat, Dweck mengingatkan kalau kulit Bunda cenderung sensitif, pilih pelumas dengan bahan sedikit mungkin. Bila kulit tidak sensitif tapi punya alergi, Bunda bisa pilih pelumas yang tidak mengandung gliserin.

"Ini mungkin tidak memicu reaksi alergi tetapi bisa membuat Anda rentan terhadap infeksi jamur," kata Dweck.

Sejumlah pelumas juga ada yang menggunakan spermisida yang dapat menyebabkan iritasi bahkan meningkatkan risiko infeksi pada beberapa wanita yang menggunakannya. Biasanya dalam label produk tertulis sebagai Nonoxynol-9.

Ilustrasi alergi pelumas untuk berhubungan intimIlustrasi alergi pelumas untuk berhubungan intim/ Foto: thinkstock
"Pastikan untuk menguji pelumas pada area kecil terlebih dahulu sebelum menggunakannya, dan jangan membeli pelumas rasa atau dengan bahan-bahan yang menyebabkan sensasi panas jika Anda punya kulit sensitif," papar Dweck.

Sementara itu, Michelle Kenway, fisioterapis otot dasar panggul menjelaskan lubrikasi digunakan untuk mengurangi gesekan antar permukaan yang bergerak. Termasuk ketika vagina bergesekan dengan penis ketika Bunda bercinta.


"Tidak ada satu pelumas yang ideal untuk semua orang, wanita memiliki kebutuhan berbeda dan masalah kesehatan otot dasar panggul yang berbeda," kata Kenway, mengutip Pelvic Exercise.

Bun, vagina juga bisa jerawatan lho. Cek penyebabnya di video ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda