Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tegar, Istri Dampingi Novel Baswedan Hadapi Ancaman Teror Mencekam

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 25 Sep 2019 18:00 WIB

Teror beberapa kali dihadapi penyidik KPK, Novel Baswedan. Setia mendampingi, sang istri Rina Emilda pun tak gentar hadapi ancaman.
Istri Novel Baswedan, Rina Emilda/ Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Risiko diteror dari segala penjuru bisa dialami penyidik KPK seperti Novel Baswedan. Sang istri, Rina Emilda atau Emil pun sudah sering menghadapi teror tersebut.

Beberapa kali Novel mendapat teror, misalnya yang paling sering ketika motornya diserempet atau sengaja ditabrak orang tak dikenal. Dengan telaten, Emil mendampingi Novel. Kata Emil, akibat teror penabrakan di Kelapa Gading misalnya, kaki Novel pun luka sampai darah mengucur. Novel juga harus urut karena otot betisnya mengejang.

"Bapak enggak merasa sakit. Dia tenang saja, padahal banyak darah keluar dari lukanya. Setelah diberi tahu dokter, barulah dia sadar lukanya parah," ujar Emil dalam buku Biarlah Malaikat yang Menjaga saya yang ditulis Zaenuddin HM.

Memang, Emil sempat terkejut karena baru berangkat ke kantor, suaminya sudah pulang lagi dengan kondisi baju sobek serta sepatu dan celananya baret-baret. Pada 1 Mei 2015, Novel juga dijemput dan ditangkap di rumahnya dan sempat ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Novel dijadikan tersangka kasus penganiayaan berat terhadap pencuri sarang burung walet. Dramatis, penangkapan Novel dilakukan tengah malam. Novel dibawa tanpa perlawanan dan ditahan.

"Saya merasa sedih dan prihatin karena itu saya membuat petisi untuk Presiden Joko Widodo. Petisi ini disiarkan via Twitter," ujar Emil. Dalam petisinya, Emil menyampaikan kronologi penangkapan suaminya yang membuat dia tercengang.

Bagaimana enggak, Bun. Emil belum bisa berkomunikasi dengan Novel sampai pagi hari karena teleponnya tidak aktif. Anak-anak sudah tidur dan tak tahu proses penangkapan ayahnya. "Saya hanya bisa pasrah kepada Allah SWT," tegas Emil.

Emil menambahkan dirinya berharap Novel segera dibebaskan. Dia percaya sepenuhnya pada apa yang selama ini dilakukan Novel seluruhnya untuk bangsa dan negara. Setelah beberapa waktu, akhirnya Novel pun dibebaskan.

Novel Baswedan dan keluargaNovel Baswedan dan keluarga/ Foto: Buku Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya
Tak sampai di situ aja, Bun. Emil kembali harus menegarkan diri ketika Novel mendapat teror paling kejam dan keji: wajahnya disiram air keras hingga kornea mata kirinya rusak. Teror yang dikaitkan dengan kasus megakorupsi E-KTP yang tengah ditangani Novel membuat ayah empat anak ini harus menjalani perawatan di Singapura.

Emil sempat ikut aksi peringatan 100 hari penyerangan suaminya. Pada aksi yang digelar di depan gedung KPK bersama pimpinan dan pegawai KPK, Emil menyampaikan tiga hal. Pertama, dia berterima kasih pada pemerintah karena membantu biaya pengobatan suaminya di Singapura. Kedua, Emil mengingatkan ada perintah Presiden Jokowi yang belum dilaksanakan, yaitu mengungkap tuntas pelaku penyerangan suaminya.

Novel Baswedan dan keluargaNovel Baswedan dan keluarga/ Foto: Buku Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya
Ketiga, Emil meminta presiden mendukung dan memberi perhatian dengan mendesak pihak-pihak yang bertugas untuk mengungkap kasus penyerangan suaminya. Sehingga, Novel bisa bekerja lagi sebaik-baiknya. Sehari-hari, Emil mengurus empat anaknya dengan dibantu dua asisten rumah tangga. Wanita yang sudah menikah dengan Novel Baswedan selama 16 tahun ini juga membuka usaha butik gamis syar'i yang etalasenya berada di ruang tamu rumahnya.

Simak juga harapan KPK pada kasus penyerangan Novel Baswedan di video berikut.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda