MOM'S LIFE
Bunda Perlu Tahu, Penyalahgunaan Rexona Bisa Berujung Kematian
Maya Sofia | HaiBunda
Sabtu, 28 Sep 2019 10:30 WIBSegala sesuatu yang disalahgunakan pastinya akan berujung pada hal-hal tak diinginkan. Seperti penyalahgunaan deodoran merek Rexona yang terjadi di Australia.
Mengutip detikcom, tercatat lima orang tewas di Negeri Kanguru karena penyalahgunaan produk tersebut. Pada 2015, seorang anak berusia 16 tahun di Alice Springs meninggal karena penyalahgunaan deodoran Rexona, dan setahun kemudian seorang remaja berusia 15 tahun di Redcliffe (Queensland) juga meninggal karena hal yang sama.
"Kami tahu. Kami mendapat laporan adanya empat kematian di Queensland dan satu di New South Wales," kata Scott Mingl, Kepala Unit Deodoran di Unilever Australia dan Selandia Baru sebagai perusahaan induk Rexona kepada ABC.
Penyalahgunaan produk seperti Rexona ini disebut sebagai chroming, di mana penggunaannya menghirup bahan kimia yang disemprotkan dari deodoran berbentuk kaleng tersebut, yang bisa membuat penggunanya mengalami ketergantungan.
"Yang pertama, saya merasa sedih mendengar dampak penggunaan produk ini bagi anak-anak, dan dampak penyalahgunaan tersebut oleh mereka yang mengalaminya." kata Mingl.
"Kami menangani masalah ini dengan serius dan sudah bekerja selama beberapa tahun terakhir untuk mengatasi masalah."
Mingl mengatakan bahwa Unilever sudah mengubah desain kaleng deodoran Rexona tersebut dan juga menghabiskan waktu selama beberapa tahun untuk mengubah komposisi bahan kimia di dalamnya.
Walau sudah menghabiskan Rp1,5 triliun di bidang penelitian dan pengembangan di Unilever, Mingl mengatakan perusahaan tersebut belum menemukan cara untuk mengubah komposisi kandungan kimia Rexona.
Bunda juga bisa simak kapan waktu tepat menggunakan deodoran dalam video di bawah ini: