Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Suami Selingkuh, Sudah Pasti Biang Keroknya Si 'Pelakor'?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Sep 2019 11:07 WIB

Selingkuhan wanita kerap dituduh 'pelakor' saat seorang suami ketahuan selingkuh. Tapi, benarkah semua salah si wanita?
Ilustrasi pria dan wanita selingkuh/ Foto: iStock
Jakarta - Perselingkungan kerap dikaitkan denda wanita sebagai pelaku atau bahasa kekiniannya, perebut laki orang (pelakor). Sebutan ini seolah-olah memandang wanita adalah biang kerok perselingkuhan. Lalu bagaimana peran seorang pria dalam hubungan terlarang ini?

Dikutip dari Very Well Mind, sebenarnya, pria cenderung lebih sering berselingkuh daripada wanita. Sebab, mereka suka mencari perhatian dan senang dengan hal-hal berbau seksual.

"Pria mengungkapkan cintanya lebih dalam bentuk fisik. Jarang pria punya perasaan yang sempurna untuk istrinya," kata pakar pernikahan Sheri Stritof.

Bagi pria, hubungan seksual adalah jalur koneksi dan keintiman. Jika pria tidak puas secara seksual, mereka akan menganggapnya sebagai penolakan yang diterjemahkan menjadi perasaan 'tidak dicintai'.

"Faktanya laki-laki lebih sering berselingkuh karena merasa tidak aman," ujar Stritof.

Berbeda dengan pria, wanita biasanya selingkuh karena merasakan kekosongan emosional. Kebanyakan wanita sering mengeluh karena merasa tidak dihargai atau diabaikan pasangannya.

Perselingkuhan lebih sering dijadikan transisi bagi wanita untuk mengakhiri hubungan. Ibaratnya, saat dia serius ingin meninggalkan pernikahannya, saat itu juga ada orang lain yang membantunya.

Ilustrasi selingkuhIlustrasi pria selingkuh/ Foto: iStock

Selain itu, gangguan personal dan isu psikologi tidak bisa di abaikan, Bunda. Studi yang dilakukan tahun 2018 menjelaskan pria dengan sifat narsisme lebih sering berselingkuh.

"Sifat narsisme mendorong pria berselingkuh karena ego dan merasa memiliki hak. Selain mementingkan diri sendiri, orang dengan gangguan ini sering kali tidak memiliki empati, sehingga tidak menghargai dampak perilakunya pada pasangan mereka," kata Stritof yang juga co-author buku The Everything Great Marriage Book ini.

Perselingkungan sering terjadi karena salah satu pihak menggoda dan tergoda. Sebenarnya pria dan wanita punya pandangan berbeda tentang menggoda.

Profesor dan ketua Departemen Psikologi di Monmouth University, Dr. Gary W. Lewandowski, mengatakan, pria cenderung menangkap bahwa menggoda adalah perilaku. Pria tidak punya akurasi untuk mengidentifikasi isyarat dengan benar.

"Pria sulit mengetahui apakah seorang wanita sedang menggodanya atau hanya bersikap ramah," kata Lewandowski, dikutip dari Independent.

Seseorang yang punya niat untuk mendekati lawan jenis, akan menggoda secara terang-terangan. Penelitian menunjukkan bahwa menggoda langsung adalah hal yang disukai baik oleh pria atau wanita.

Bunda, simak juga quality time keluarga Nadia Mulya yang unik di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda