Jakarta -
Produk-produkÂ
pembersih rumah tangga umumnya terbuat dari bahan kimia. Padahal, bahan kimia bisa jadi masalah buat lingkungan. Seorang ilmuwan berusaha membuat sabun serta ribuan produk rumah tangga lainnya yang ramah lingkungan.
Bahan yang digunakan adalah jerami, Bun. Ini merupakan salah satu sumber daya alam paling berlimpah di dunia. Proyek penelitian inovatif tersebut dipimpin oleh peneliti di University of Portsmouth.
Penelitian ini mencari pengganti alami untuk surfaktan kimia, bahan aktif utama dalam produksi produk pembersih, obat-obatan,
suncream, makeup dan insektisida. Surfaktan menahan minyak dan air, membantu menurunkan tegangan permukaan cairan, serta membantu daya pembersihan dan penetrasi produk.
"Surfaktan ada di mana-mana, termasuk deterjen, pelembut kain, lem insektisida, sampo, pasta gigi, cat, pencahar dan makeup. Bayangkan jika kita bisa membuat dan memproduksi biosurfacant dalam jumlah yang cukup untuk digunakan sebagai pengganti surfaktan," kata Dr.Pattanathu Rahman, ahli bioteknologi mikroba dari University of Portsmouth dan Direktur TeeGene, mengutip
Science Daily.Menurut Rahman, penelitian ini menunjukkan jerami bisa menciptakan 'biosurfacant', yang menyediakan bahan alternatif non-toksik dalam produksi berbagai macam produk yang biasanya mencakup bahan sintetis. Seperti kita tahu, bahan sintetis seringnya berbasis minyak bumi.
Rahman mengatakan, kebanyakan orang menganggap sabun sebagai cara yang efektif untuk menghilangkan bakteri dari kulit. Namun, peneliti membalik konsep ini dengan menemukan cara membuat sabun dari bakteri.
"Mereka memiliki sifat antimikroba yang cocok untuk produk kosmetik dan bioterapi. Pendekatan ini akan menyalurkan sebagian besar solusi pengelolaan limbah dan dapat menciptakan peluang kerja baru," tambah Rahman.
 ilustrasi sabun jerami/ Foto: iStock |
Para ilmuwan juga menyakini penggunaan biosurfaktan dari jerami padi atau limbah pertanian lainnya dapat memiliki efek ekologis positif. Salah satunya kekhawatiran tentang dampak surfaktan kimia yang digunakan dalam produk rumah tangga, yang sebagian besar berakhir di lautan.
Selain itu, ada keuntungan ekonomi untuk menggunakan biosurfacant yang dihasilkan dari
limbah pertanian. Rahman bilang, tingkat kemurnian yang dibutuhkan untuk biosurfaktan di industri di mana mereka digunakan sangat tinggi.
"Karena itu, produknya bisa sangat mahal. Namun, metode yang kami gunakan membuatnya jauh lebih ekonomis dan hemat biaya. Ini teknologi yang sangat menarik dengan potensi luar biasa untuk aplikasi di berbagai industri," tuturnya.
Berbicara tentang bahan kimia dalam sabun, sebuah penelitian dari Polandia mengungkapkan bahan kimia yang terkandung dalam sabun dan produk kosmetik lainnya dihubungkan dengan menurunnya kualitas sperma pria. Nah, bahan yang dimaksud paraben, Bun.
Joanna Jurewicz dari Nofer Institute of Occupational Medicine, Lodz, Polandia, melakukan penelitian terhadap efek sabun yang mengandung paraben pada 315 pria. Hasilnya, pria yang menggunakan sabun yang mengandung paraben memiliki kadar testosteron lebih rendah, bentuk sperma abnormal plus pergerakan lambat.
"Untuk menghindari penggunaan paraben memang sangat sulit karena kegunaannya yang luas. Yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir paparan
paraben dengan menggunakan produk-produk perawatan diri yang bebas paraben," ungkap Joanna, dikutip dari
Reuters.
Simak penjelasan apakah mandi malam bisa sebabkan reumatik di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)